Tribun Luwu Utara
Warga Rongkong Luwu Utara Belum Bisa Nikmati Jaringan Telepon, Pemerintah Desa Masih Pakai HT
Kemajuan teknologi komunikasi belum sepenuhnya dirasakan warga Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Setelah jalan dibangun, waktu tempuh lebih singkat, paling lama 1,5 jam.
"Sekarang kalau mau turun ke kota (Masamba/Sabbang) paling lama 1,5 jam, itu sudah santai. Dulu paling cepat sekali itu tiga jam," katanya.
Mudahnya akses transportasi membuat warga Rongkong sudah tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.
"Sekarang warga di sini sudah biasa belanja langsung di Pasar Sabbang, karena waktu tempuh sudah cepat dan jalan juga sudah mulus," katanya.
Selain itu, harga sejumlah barang juga mengalami penurunan sejak pembangunan jalan rampung.
"Contohnya bensin (premium) dulu harganya Rp 13 ribu per botol, bahkan ada yang jual Rp 15-20 ribu, itu satu botol saja, tidak sampai satu liter. Sekarang harga satu botol sisa Rp 10 ribu," jelasnya.
Selain infrastruktur jalan memadai, listrik juga sudah menerangi wilayah pegunungan Luwu Utara ini.
"Listrik sudah ada, sisa jaringan telepon dan internet belum ada," paparnya.
Diketahui, sebagian ruas jalan poros Sabbang-Seko di Luwu Utara sudah mulus diaspal.
Pengaspalan jalan sudah sampai pada wilayah perbatasan antara Rongkong dengan Seko.
Pembangunan ruas Sabbang-Seko mendapat perhatian pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Khusunya sejak Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel tahun 2018.
Salah satu desa yang dilalui ruas Sabbang-Seko adalah Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/tugu-selamat-datang-di-negeri-berselimut-awan-di-desa-rinding-allo-1.jpg)