Tilawah Ramadan Menuju Kakbah
BREAKING NEWS: Final Tilawah Ramadhan Menuju Kakbah Digelar, Legenda MTQ Makassar Ikut Menilai
Diketahui saat ini 10 peserta sudah masuk ke babak final, dan telah mengikuti lomba di Kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Makassar
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Final Lomba Tilawah Ramadhan Menuju Kakbah melibatkan qari legenda Makassar, Abdul Djalil Daeng Tompo.
Ustad Abdul Djalil Daeng Tompo yang kini menjadi Imam Masjid dan menetap di Jl Emmy Saelan, Makassar, itu datang ke Gedung Tribun Timur untuk menyaksikan langsung dan menilai finalis Tilawan Ramadhan Menuju Kakbah, Jumat (21/5/2021).
Ustad Abdul Djalil Daeng Tompo menjadi Dewan Hakim MTQ sejak tahun 1984, setelah beberapa kali mewakili Makassar dan juara di ajang NTQ tingkat provinsi dan tingkat nasional.
"Ustad Abdul Djalil Daeng Tompo adalah juara satu Qari Dewasa tingkat provinsi Sulsel di MTQ pertama kali," ujar Koordinator Dewan Hakim Tilawah Ramadhan Menuju Kakbah, Dr Nur Amal.
Hebatnya lagi, kata Dr Nur Amal, Ustad Abdul Djalil Daeng Tompo masih aktif sebagai qari dan khatib meski sudah tergolong lanjut usia.
Ustad Abdul Dalil Daeng Tompo menilai qari dan qariah yang mengikuti lomba Tilawah Ramadhan Menuju Kakbah semua memiliki kualitas terbaik.
Baik itu dari lantunan bacaannya, maupun dari cara membacanya.
"Baik qarinya maupun qariahnya mempunyai bacaan yang sangat baik," ujar Ustaz Abdul Djalil Daeng Tompo usai menilai sembilan finalis Lomba Tilawah Ramadhan Menuju Kakbah.
Ia juga mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras, sangat berkualitas.
"Menurut penilaian saya, sangat luar biasa, meski pelaksanaannya dilakukan secara tiba-tiba, tapi pelaksanaannya sangat bagus sekali, saya pikir lebih berkualitas, dari pada yang digelar oleh pemerintah," jelasnya.
Sebab, dari segi pembiayaan dan efektivitas, acara yang digelar oleh PPP hasilnya jauh lebih memuaskan.
"Karena dari segi pembiayaan tidak terlalu besar, tapi hasilnya bagus. Tapi mudah-mudahan kedepan kegiatan ini dilakukan lebih giat lagi, apalagi dengan hadiah-hadiah yang sangat bagus," katanya.
"Kalau saya memang pemerintah masih sangat kurang apresiasinya. Tidak seperti yang dilakukan oleh Pak Aras ini, baru pertama dilaksanakan hadiahnya langsung Umrah, luar biasa, anak anak pasti semangat sekali," lanjutnya.
Sehingga ia mengimbau agar pemerintah lebih meningkatkan apresiasinya kepada para qori dan qoriah.
"Kita selama ini mengikuti sampai tingkat provinsi minim sekali dia punya hadiah-hadiah, kurang apresiasinya. Karena kalau ini terus dikembangkan pasti banyak peminatnya, bahkan dari semua kabupaten," imbaunya.