Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mukjam Ramadan

AFAA ANKUM; Karena Memaafkan (lebih) Mendekatkanmu kepada Allah

Konteks turunnya ayat maaf ini, kala di awal Ramadan 2 Hijriyah, Umar bin Khattab, mendatangi (rafasa) istri-istrinya saat puasa di siang hari.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sakinah Sudin
Istimewa
Wa afaa ankum. 

Maaf adalah salah satu tangga puncak taqwa; وأن تعفوٓا أقرب للتقوي.

"Sesunggunya saling memaafkan (memberi dan menerima) lebih dekat kepada taqwa". (QS 2;237).

Masih di surah Albaqarah (109), Allah mengajarkan doa untuk selalu memohon maaf.

Allah menggunakan Maafkan kami ( فَٱعْفُوا۟).

Ini adalah fiil amar, (kata perintah) untuk menegaskan maaf sebagai jalan meraih ampunan, meraih rahmat,dan LindunganNya

‎وآعف عنّاواغفرلنا ورحمنا أنت مولنا

"Maafkan, Ampuni, Rahmati kami Wahai Maha Pelindung".

Rujukan langit inipulah menjadi jawaban Nabiulllah Muhammad bin Abdullah, saat ditanya istrinya, Sitti Aisyah R Anha, "apa itu lailatul qadr dan doa panjatan apa saat malam mulia itu turun?."

اللّهمّ انّك عفُوٌ تحبّ العفوَ فاعفُ عنّى

(Allahumma Innaka afuwwun, tuhibbu alafwa fa'fuu anni)

N a m u n...

Jika sudah bertaubat, (lalu) memberi/menerima maaf, janganlah mengulangnya lagi.

Sebab, kala akad maaf diniatkan, dilafalkan, disepakati (dengan tradisi) jabat tangan atau berpelukan, lalu kemudian dilanggar maka adzab Allah menantimu dengan siksaan sepanjang masa (Almaidah;95) -*-

Wallahu A'lam bi shawab (*)

Tabaria, 27 Ramadan 1442 H/ 9 Mei 2021

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved