Tribun Pinrang
Hidup Nyaman Bersama Neneknya yang Kaya, Pemuda di Pinrang Tetap Curi Uang Kakeknya Ratusan Juta
Yunus mempunyai usaha pupuk di Jalan Lakade, Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Imam Wahyudi
"Semua petani ambil pupuk di tokonya. Biasanya, kalau sudah panen baru dibayar. Bisa sampai ratusan juta didapat Pak Yunus kalau petani sudah panen," imbuhnya.
Terkait cucu Yunus yang bernama Lukman, dirinya merasa heran sewaktu mendapat kabar kalau ia tega mencuri dan menguras isi saldo kakeknya.
"Itu anak tinggal sama nenek dari mamanya. Asal tahu saja, neneknya ini Lukman kaya juga," bebernya.
Ia tidak menyangka kalau Lukman melakukan hal tersebut.
"Kalau mau dibilang, itu anak sudah terjamin sekali tinggal sama neneknya. Apa yang dia mau beli, neneknya selalu berikan dia uang," imbuhnya.
Ia sempat berpikir kalau polisi salah tangkap.
"Saya sempat berpikir, kayaknya salah tangkap ini polisi. Tapi ternyata dari informasi yang beredar, Lukman betul yang mencuri," imbuhnya.
Kronologi
Lukman Fathir mencuri ATM milik kakeknya, Yunus (64).
Lukman lalu menguras isi ATM ratusan juta.
Kejadian itu bermula ketika Lukman berkunjung ke rumah Kakeknya di Jalan Lakade, Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Minggu, (02/05/2021).
Anak keempat Yunus, Sitti Namirah, membeberkan kronologi saat Lukman mencuri dan menukar ATM tersebut.
Sitti menuturkan sebelum kejadian dia sempat berkomunikasi dengan Lukman.
"Lukman chat saya. Dia menawarkan apakah saya mau diantarkan obat asam urat," kata Sitti kepada Tribunpinrang.com, Jumat, (07/05/2021).
Sitti kemudian menolak karena dia sudah punya obat tersebut.