Tribun Makassar
Jelang Muswil PPP Sulsel, Muh Aras: Tergantung DPP
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan (PPP Sulsel), Muh Aras menyampaikan dirinya siap bekerja di mana pun.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan (PPP Sulsel), Muh Aras menyampaikan dirinya siap bekerja di mana pun.
Hal itu disampaikan Muh Aras mengenai peluangnya memimpin kembali PPP Sulsel.
Anggota DPR RI ini mengakui pernah diminta sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) untuk tetap memimpin DPW dan tidak naik jadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Menurutnya, komitmen politik itu dibangun antar DPC dalam gelaran Muktamar IX PPP Desember 2020 lalu di Hotel Claro, Kota Makassar.
"Saya diminta semua DPC, dan satu persatu berkomentar meminta agar saya jangan sampai tinggalkan mereka, tapi itu komitmen lisan," kata Aras kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).
Menanggapi keinginan sejumlah DPC tersebut, Muh Aras mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada DPP.
Bagi politisi asal Kabupaten Soppeng itu, sebagai kader ia siap bekerja untuk partai di mana pun berada.
"Itu tergantung DPP saya sebagai kader saya siap bekerja untuk partai di mana pun," terang Aras.
Dua Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) mengklaim komitmen politik antar DPC dan DPW dalam hajatan Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan, Desember 2020 lalu.
DPC Sinjai dan Wajo mengklaim DPC dan DPW membangun komitmen politik Muh Aras tidak menerima tawaran jadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Sebagai gantinya Muh Aras disebutkan tetap menjadi Ketua DPW PPP Sulsel lima tahun ke depan.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sinjai, A Zainal Iskandar, mengatakan komitmen yang disepakati DPC dan DPW PPP Sulsel di Hotel Claro Makassar tersebut berisi kesepakatan agar Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Sulsel, Muhammad Aras tidak menerima tawaran menjadi pengurus DPP.
“Jelang Mukernas kemarin ada Komitmen Claro. Saat itu Pak Aras formatur DPP. Seluruh DPC menyatakan solid mendukung Ketum Suharso Monoarfa dan meminta Pak Aras untuk tidak masuk kepengurusan DPP dan tidak meninggalkan DPW," kata Zainal Iskandar, Minggu (2/5/2021).
Zainal mengatakan Pak Aras tidak menjadi pengurus DPP karena menghargai komitmen itu.
"Ini teman-teman kok sekarang seolah melupakan komitmen itu,” ujarnya.