Unzila; Karena Kitab Suci Lain juga Diturunkan di Bulan Ramadan

Thamzil Thahir, Editor In Chief Tribun Timur

RAMADAN juga dinisbahkan sebagai Bulan Alquran.

Rujukannya saat Allah SWT memperkenalkan kali pertama kata "Sahr Ramadan" (Albaqarah:185) di tahun ke-2 Hijriyah (623 M)

شهر رمضان الذى أُنزِلَ فيه القرأٓن هداً للناس وبيّنت من الهُدى والفرقآن

:: (di) Bulan Ramadan itulah Alquran diturunkan yang jadi petunjuk kepada umat manusia dan sebagai penjelasan atas petunjuk itu dan Alfurqan (Pembeda)..::

Allah menggunakan kata أُنزِلَ, (diturunkan); fiil madi (kata kerja pasif lampau) untuk Alquran.

Tak seperti bahasa manusia, yang terbatas dalam diksi، kata, Allah SWT memilih (bahasa Arab) karena kosa kata sesuai maqamnya, dan konsisten.

Nazala (نزل)، akar kata Unzila dipakai 262 kali dalam bentuk kata kerja (verbatin: فعل), dan 31 kali sebagai kata benda (nomina: اسم).

Khusu Kata "أُنزِلَ (diTurunkan) " hanya digunakan 47 kali.

Kata Unzila khusus dipakai untuk kitab-kitab agama anak cucu Ibrahim AS, (Zabur, Taurat, Injil) dan petunjuk, atau kebenaran dari langit untuk nabi lain.

Kenapa pakai Unzila? Karena setelah Alquran tak ada lagi kitab atau petunjuk lain yang diturunkan.

Ini juga sama konteks turunnya perintah (كُتِب) puasa (صوم) kepada umat sebelum (من قبلكم) Muhammad (Albaqarah;183).

Sedangkan benda-benda lain yang juga diturunkan dari langit, seperti hujan, salju, angin, petir, atau meteor, Allah SWT menggunakan kata kerja lampu bentuk aktif Anzala (أَنزَل).

Unzila (اُنزل) berarti tidak pernah diturunkan lagi ke bumi.

Sedangkan Anzala (juga hanya dipakai 47 kali) dipakai karena benda-benda (dari) langit ini sudah turun sejak dulu, sekarang, dan masih akan terus turun.

Penegasan konsistensi penggunaan kata Unzila untuk Kitab-kitab Suci terdahulu dengan Kitab Suci Alquran ini digunakan Allah SWT di Almaidah; 199;

وما اُنزل اليكم وما اُنزِل اليهم

"Apa yang diturunkan kepadamu Muhammad, dan apa yang diturunkan untuk mereka)"

Alquran menegaskan kitab yang Di bulan ke-9 Taqwim Hijriyah ini sebagai bukti (Mukjizat) kerasulan Rasulullah Muhammad SAW.

‎وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجاً وَذُرِّيَّةً وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ -٣٨

"Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada kitab (tertentu)". (Q.S. Ar-Ra’d : 38)

Ayat ini mengkonfirmasikan Mukjizat Muhammad ini masih tetap ada untuk umatnya, sedangkan mukjizat nabi-nabi sebelumnya, "hilang" bersama meninggalnya para nabi/rasul pembawanya.

Mengutip Ad-Dahhak ibnu Muzahim, Ibnu Katsir mengatakan,

"Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu)". (Ar-Ra’d: 38).

Yakni bagi tiap kitab ada batas masanya. Dengan kata lain, tiap kitab lain ada expirednya.

Ini Karena itu, dalam firman selanjutnya disebutkan: "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki". (Ar-Ra’d: 39) darinya (kitab-kitab itu) dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki). (Ar-Ra’d: 39) sehingga semuanya di-mansukh oleh Al-Qur’an yang Dia turunkan kepada Rasulullah ﷺ.

Pujian Allah subhanahu wa ta’ala memuji kepada bulan Ramadan, beralasan.

Menyitir hadist dari Musnad Imam Ahmad ibnu Hambal, Imaduddin Ibn Katsir menyebut, empat kitab suci lain sebelum Muhammad juga turun di Bulan Ramadan;

Lembaran-lembaran (suhuf) Nabi Ibrahim diturunkan malam 2 Ramadan.

Kitab Taurat 6 Ramadan, kitab Injil diturunkan tanggal 13 Ramadan, sedangkan Al-Qur'an tanggal 24 Ramadan.

Diriwayatkan lain ( hadits Jabir ibnu Abdullah) disebutkan: Kitab Zabur diturunkan malam 12 Ramadan, dan kitab Injil 18 Ramadan.

Selain Alquran, suhuf, dan Kitab-kitab itu diturunkan sekaligus, dari langit.

Lain halnya dengan Al-Qur'an, diturunkan sekaligus hanya dari Baitul 'Izzah ke langit dunia; hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar.

Wallahu A'lam bisawab. (*)