Refleksi Ramadan 1442
Beginilah Puasa Ala Keluarga Nabi, Dipraktikkan Keluarga Ali ibn Abu Thalib dan Sayiidah Fatima
Mereka pun buka puasa hanya dengan air, kemudian mereka tidur. Dalam kondisi seperti itu, mereka memulai hari kedua puasa.
Puasa ala Keluarga Nabi
Oleh
Supratman Supa Athana
Dosen Sastra Asia Barat FIB Unhas
TRIBUNG-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cucu kesayangan Nabi Muhammad, Hasan dan Husain yang masih balita, suatu hari jatuh sakit.
Nabi menyarankan orang tua mereka, Imam Ali ibn Abu Thalib dan Sayiidah Fatima az-Zahra (putri Nabi), bernazar bahwa jika Hasan dan Husain sembuh, mereka akan berpuasa selama tiga hari.
Dengan rahmat Tuhan, Hasan dan Husain sembuh.
Mereka pun sekeluarga, termasuk asisten rumah tangga mereka bernama Fitha, mulai berpuasa.
Pada hari pertama ingin berbuka puasa, tiba-tiba ada ketukan di pintu rumah mereka.
Seorang pria miskin menghib, “Oh Keluarga Nabi, saya seorang Muslim yang miskin dan saya lapar, maukah Anda memberi saya makanan?”
Tanpa ragu-ragu, keluarga tersebut menyerahkan roti sedikit yang mereka miliki kepada pria yang membutuhkan.
Mereka pun buka puasa hanya dengan air, kemudian mereka tidur. Dalam kondisi seperti itu, mereka memulai hari kedua puasa.
Saat mereka akan berbuka puasa pada hari kedua, mereka mendengar lagi ketukan di pintu. Itu adalah seorang yatim piatu yang berdiri di luar pintu meminta makanan.
Sama seperti malam sebelumnya, keluarga itu menyerahkan roti mereka dan berbuka puasa dengan air saja.
Pada hari puasa ketiga lagi-lagi seseorang mengetuk pintu keluarga mulia nan suci itu.
Seorang narapidana non-Muslim yang baru saja dibebaskan.
Sebagaimana sebelumnya, orang ini pun meminta makanan.
Sekali lagi, keluarga itu menyerahkan semua yang mereka miliki.