Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Kebermaknaan (6):Jangan Lupa Bahagia, Kebahagiaan Lahir dari Kesederhanaan Berpikir-Berperilaku
Dalam kesederhanaan kita membebaskan pikiran dari beratnya kerumitan berfikir.
Oleh:
Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Saya melanjutkan goresan dengan sebuah cerita dari seorang teman baik.
Ada seorang yang pekerjaannya memancing di pinggir danau besar.
Dia mengambil ikan dengan berdasar ukurannya.
Yang terlihat aneh, dia hanya mengambil ikan yang berukuran kecil.
Sementara ikan yang berukuran besar yang terkail, dia lepaskan kembali.
Kalau dapat lagi ikan yang ukuran besar pasti dia lepaskan lagi.
Saat tempat hasil pancingannya berupa ember terisi cukup dengan ikan kecil, dia pulang ke rumah dengan perasaan gembira.
Ternyata prilakunya itu diperhatikan oleh orang yang lewat di danau itu.
Saat berpapasan, orang yang penasaran itu bertanya kenapa hanya mengambil ikan-ikan kecil tetapi selalu melepaskan ikan-ikan besar?
Dia menjawab dengan tersenyum bahwa itu dilakukannya karena wajan dirumahnya ukurannya kecil.
Orang yang lewat itu menggunakan pandangan orang banyak, atau mainstream, dalam menilai prilaku pemancing itu.
Orang yang lewat itu menganggap bahwa ada keanehan perilaku pemancing itu karena ketika orang banyak menyukai ikan yang membesar, dia membuangnya.
Orang yang lewat itu memandang bahwa ikan yang besar adalah bagus, mahal, atau enak.
Orang yang lewat itu menggunakan pemahaman yang bersifat materialis.
Dan logika materialisme itu yang memenuhi ruang persepsinya tentang kehidupan.