Tribun Palopo
Taufan Pawe Tak Berani Ganti Kaswadi Rasak dan Andi Fahsar Padjalangi Sebagai Ketua Golkar
Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe dinilai tak berani mengganti Andi Fahsar M Padjalangi dan Andi Kaswadi Razak
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe dinilai tak berani mengganti Andi Fahsar M Padjalangi dan Andi Kaswadi Razak sebagai Ketua DPD II Partai Golkar di Kabupaten Bone dan Soppeng.
Sejauh ini Taufan Pawe belum menunjuk pelaksana tugas Ketua DPD II Golkar untuk tiga kabupaten kota.
Ketiga DPD II kabupaten itu yaitu DPD II Golkar Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng, dan Palopo.
DPD II Golkar Kabupaten Bone dijabat oleh Bupati Bone dua periode Andi Fahsar M Padjalangi, sedangkan Golkar Soppeng dijabat oleh Bupati Soppeng dua periode Andi Kaswadi Razak.
Dalam sejumlah kesempatan, Taufan Pawe mengatakan masa kepengurusan 24 DPD II kabupaten kota telah berakhir.
Spekulasi berkembang. Taufan Pawe dinilai tidak berani menunjuk Plt Ketua menggantikan Kaswadi Razak dan Andi Fahsar M Padjalangi.
Taufan Pawe, Kaswadi Razak dan Andi Fahsar M Padjalangi pernah sama-sama menjadi Ketua DPD II Partai Golkar.
Ketiganya juga sama-sama menjabat sebagai kepala daerah.
Belakangan Taufan Pawe naik tahta menjadi Ketua DPD I Golkar Sulsel setelah terpilih dalam Musyawarah Daerah Agustus 2020 lalu.
Andi Fashar M Padjalangi menakhodai Golkar Bone sejak Maret 2013. Di tangan Andi Fashar, Golkar dua kali memenangkan pemilihan legislatif Bone.
Pileg Bone 2014, Golkar meraih 15 kursi dari 45 kursi. Pileg 2019, meski hanya meraih 9 kursi, Golkar berhasil mempertahankan kursi Ketua DPRD Bone.
Begitupun Kaswadi Razak. Pada Pileg 2019 lalu, Bupati Soppeng dua periode itu membuat Golkar sukses meraih suara signifikan sebanyak 12 kursi, dari 30 kursi di DPRD Soppeng.
Dibanding pada 2014, Golkar Soppeng hanya meloloskan 7 kadernya menjadi anggota DPRD Soppeng.
Pengamat politik Unhas Andi Ali Armunato menilai, Taufan Pawe tidak berani mengganti kedua bupati tersebut dari posisinya sebagai ketua Golkar.
Ali Armunato memberikan sejumlah argumentasi mengapa Taufan Pawe tak berani mengganti posisi keduanya.
Pertama, kata Ali, kedua orang ini adalah bupati yang notabene memiliki pengaruh yang luas di daerahnya masing-masing.
"Sehingga dengan mengganti keduanya maka akan mendatangkan masalah bagi Golkar dan Taufan Pawe," kata Ali saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (2/3/2021).
Kedua, Ali Armunato menilai, Kabupaten Bone dan Soppeng dikenal sebagai lumbung suara bagi Partai Golkar.
Menurutnya, kalau Taufan Pawe tidak berhati-hati dalam membuat keputusan, maka suara Partai Golkar bisa anjlok di Kabupaten Bone dan Soppeng.
Sejauh ini Taufan Pawe sudah bersih-bersih 21 DPD II Kabupaten Kota. Orang nomor satu Golkar Sulsel itu telah menunjuk Plt ketua DPD II sejak Rabu (16/12/2020) lalu.
Hingga berita ini diterbitkan Taufan Pawe yang dikonfirmasi belum memberikan komentar.
Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe pernah bertemu dengan Ketua DPD II Golkar Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi dan Andi Kaswadi Razak di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Minggu malam, 21 Februari 2021 lalu.
Pertemuan Tufan Pawe dengan Bupati Bone dan Bupati Soppeng itu berlangsung hangat dan penuh keakraban.
Mereka membicarakan bagaimana membesarkan Golkar di Sulsel lewat visi misi Taufan Pawe.
Dalam pertemuan Taufan Pawe mengapresiasi kedua kader andalan Golkar Sulsel tersebut.
Bagiamana tidak, keduanya mampu menaikkan elektoral partai berlambang pohon beringin ini di di daerah mereka masing-masing.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95