Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Kereta Api Sulsel

Fakta-fakta Utusan Khusus Jokowi Marah di Makassar, Gebrak Meja Jengkel Proyek Kereta Api Tak Tuntas

Fakta-fakta Utusan Khusus Jokowi Marah di Makassar, Gebrak Meja Jengkel Proyek Kereta Api Sulsel Tak kunjung tuntas padahal sudah banyak anggarannya

Editor: Mansur AM

1. Jokowi dan Ny Iriana Hadir Langsung

25 November 2015. Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala dan Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, tiba di Makasar dan disambut oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo,

Presiden dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan darat sekitar 2 jam menuju ke Kabupaten Barru tepatnya di Desa Telumpanua, Kecamatan Tanete Riau, Kabupaten Barru.

Kehadiran Presiden ke Sulsel ini disambut sangat antusias oleh masyarakat.

Di sepanjang perjalanan Makasar- Barru, Presiden menyempatkan berhenti di keramaian masyarakat dan berjabat tangan dengan masyarakat.

Sesampai di Desa Telumpanua, Presiden meninjau pembangunan rel Kereta api. Penjelasan teknis disampaikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko.

“‎Untuk tahun 2015 ini, pembangunan sepanjang 16 km dan saat ini sudah mencapai target penyelesaian 80 persen,” ‎ucap Dirjen Perkeretaapian saat itu.

‎Gubernur Sulsel mengatakan bahwa keberadaan Kereta api Makasar – Parepare ini sudah ditunggu oleh masyarakat Sulsel selama 60 tahun.

Feasibility study sudah dilakukan di tahun 2001, namun konstruksinya terus tertunda, dan baru dimulai tahun 2015 ini. “K‎eberadaan kereta api ini merupakan munculnya peradaban baru bagi masyarakat Sulsel,” ucap Gubernur Sulsel.‎

Mendengar laporan itu, Presiden memerintahkan Dirjen Perkeretaapian untuk mengawal kelanjutan pembangunan sampai tuntas.

P‎ada kesempatan tersebut, Presiden juga memerintahkan kepada Kemenhub untuk mempercepat pembangunan kereta api di Papua.

Antusiasme masyarakat juga luar biasa di lokasi pembangunan rel Kereta api yang dikunjungi Presiden. Beberapa anak SD berusaha mendekat ke Presiden sambil bergumam menyanyikan lagu anak-anak “Kereta Api”. “Naik kereta api tut tut tut … siapa hendak turut…” .

Kali ini bukan kereta api Bandung-Surabaya, tapi Makassar-Parepare

‎Presiden selalu mendorong pembangunan infrastruktur segera dilakukan.

“Kalau ada kereta api, transportasi laut ada, kita pastikan biaya transportasi, distribusi lebih rendah, biaya logistik lebih murah,” ujar Presiden Jokowi ketika meninjau pembangunan jalur kereta api (KA) Trans Sulawesi Tahap I lintas Makassar – Parepare, Rabu 25 November 2015.

‎Saat meninjau, Presiden mengatakan bahwa konstruksi rel KA ‎dari Makassar ke Parepare dan nantinya terhubung ke Manado sudah terlihat.

“Memang saat ini baru mencapai 16 km sampai akhir tahun, tapi kita berharap tahun depan ke Parepare sekitar 145 km terealisasi. Tahun depan juga mulai dibangun dari Manado ke sini,” ucap Presiden.

‎Presiden berharap pada tahun 2018 rel KA ini tersambung dan beroperasi. Bahkan, jalur KA ini akan tersambung dengan Makassar New Port dan Bandara. “Ada integrasi udara, laut dan darat‎,” ucap Presiden.

‎Selama pembangunan jalur KA ini, Presiden meminta kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian agar menggunakan tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitarnya.

“Manajemen dan karyawan semua dari masyarakat daerah,” ucap Presiden.

‎Selain tenaga kerja memanfaatkan sumber daya dari masyarakat sekitar, Presiden menjelaskan bahwa semua gerbong dan lokomotif dibuat di INKA, bantalan rel dari PT Wijaya Karya, pengunci rel dari PT PINDAD dan hanya rel yang terbuat dari Jepang.

Kereta ini nanti, kata Presiden, dapat melaju hingga 200 km per jam.

Sumber: Tribun Timur
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved