Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Obsesi Adnan Purichta Ichsan

Obsesi Adnan Purichta Ichsan Peraih Suara Terbanyak Pilkada 2020,Kian Dekat:Saya Tidak Mau Piti-piti

mendekatkan pelayanan obsesi Adnan Purichta Ichsan. Dia tidak mau piti-piti. Mal Pelayanan Publik dan Pos Pelayanan Publik dibangun di Gowa

dok.tribun
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan tersenyum di balik masker saat wawancara eksklusif dengan Manager Produksi Tribun Timur AS Kambie di Aula Kantor Bupati Gowa, Jumat, 29 Januari 2021 sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan ‘hijrah’ menerima tamu di Kantor Bupati Gowa.

Aula Kantor Bupati idesain khusus untuk menerima tetamu di tengah pandemi Covid-19. Aula Kantor Bupati pun polos tak terdandan. Ruang berkapatitas ribuan tempat duduk itu disulap menjadi ruangan mini tanpa sekat.

Jendela dibiarkan melompong tanpa gorden. Sinar matahari dan angin sepoi leluasa menerpa seisi ruangan. Di ruangan itulah, Adnan Purichta Ichsan menerima Tribun Timur untuk wawancara eksklusif, Jumat (29/1/2021) sore.

“Sengaja kami biarkan ruangan ini seperti ini, sesuai standar protokol kesehatan,” ujar Adnan Purichta Ichsan.

Adnan Purichta Ichsan, Bupati Gowa Pecah Rekor Pilkada Jokowi, Dobrak Politik Dinasti & Kotak Kosong

Berikut lanjutan petikan wawancara eksklusif Manager Produksi Tribun Timur AS Kambie dengan Adnan Purichta Ichsan:

Kita sudah bicara tentang Pilkada Gowa 2015, Pilkada Gowa 2020, dan pendidikan. Nah, sekarang soal kesehatan. Seperti apa obsesi Pak Adnan Purichta Ichsan tentang kesehatan di periode kedua ini?

Untuk kesehatan, kita akan bangun satu rumah sakit pratama di Kabupaten Gowa.

Kedua, kita akan meningkatkan kapasitas dan fasilitas setiap puskesmas yang ada.

Sekarang kita hanya terpaku pada RSUD Syekh Yusuf. Sekarang RSUD Syekh Yusuf sudah dibangun 7 lantai. Inysa Allah dengan kapasitas 400 tempat tidur di dalamnya, tetapi itu juga belum mencukupi untuk melayani seluruh masyarakat Kabupaten Gowa.

Makanya, kita bangun lagi satu rumah sakit pratama. Kenapa kita bangun satu lagi RS?  Karena kita mengikuti aturan dari BPJS, bahwa harus rumah sakit rujukan atau berjenjang.

Kan sekarang RS Syekh Yusuf itu tipe B, kalau ada pasien tidak boleh langsung ke RS tipe B, tapi dia harus ke tipe C dulu, harus ke Paskes, pratama dulu. Makanya kita siapkan ini agar pelayanan lebih baik.

Sekali lagi, ini dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kenapa saya katakan mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat? Karena kita akan bangun puskesmas. Kita akan tingkatkan fasilitasnya, yaitu gedung dan jumlah tempat tidurnya. Serta fasilitas dalam hal laboratorium, dan alat kesehatan. Supaya tidak dirujuk ke rumah sakit, cukup di puskesmas saja.

Selanjutnya, ini yang ketiga. Kita akan membangun Mal Pelayanan Publik.

Wow,.. Mal Pelayanan Publik? Seperti apa itu?

Iya, Mal Pelayanan Publik. Semua jenis pelayanan yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa kita akan satukan dalam Mal Pelayanan Publik, termasuk didalamnya kita sudah komunikasi, Polres, Kejaksaan, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Kementerian Agama, Imigrasi, dan beberapa instansi vertikal yang ada.

Semacam Satu Atap Plus?

Ha...ha....

Sejauh mana perkembangannya itu?

Kita sudah siapkan lahanya sekitar 7000 meter di sekitar samping Jembatan Kembar. Asrama Kodim hostcok, sudah dipindahkan ke Taeng, di situlah kita akan bangun Mal Pelayanan Publik.

Nah itu Mal Pelayanan Publik untuk 9 kecamatan dataran rendah.

Ada juga untuk dataran tinggi, kita namakan dengan Pos Pelayanan Publik.

Jadi semua nanti kantor camat di 9 kecamatan di dataran tinggi kita akan bongkar lalu dijadikan Pos Pelayanan Publik.

Sehingga masyrakat yang ingin mendapatkan pelayanan, perijinan, dan lain-lain tidak perlu turun ke Sungguminasa. Cukup datang ke Kantor Camat,  software, hardwarenya connect dengan Sungguminasa.

Ini mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Ini namanya pendelegasian kewenangan, supaya masyarakat yang ada di dataran tinggi bisa menghemat dan mengirit pembiayaan supaya bisa membelanjakan untuk kebutuhan rumah tangganya.

Itu bisa selesai dalam 5 tahun ke depan?

Kami target bahkan 2 tahun sudah bisa jalan dan selesai. Tahun ini kita mulai dan insya Allah tahun berikutnya kita selesaikan.

Kenapa Pos Pelayanan Publik ini penting karena rumus pemerintahan itu mengatakan bahwa ‘Jika belum mampu menaikkan pendapatan masyarakat, maka kurangi beban-bebannya terlebih dahulu’.

Rumusnya adalah kurangi beban-beban masyarakat. Kenapa dulu pendidikan gratis jalan di Kabupaten Gowa yang dilaksanakan oleh almarhum Bapak saya? Itu pertama di Sulsel bahkan itu mungkin pertama di Indonesia?

Karena itu mengikuti rumus atau teori pemerintahan. Yaitu, ‘Jika belum mampu menaikkan pendapatan masyarakat, maka kurangi beban-bebannya terlebih dahulu’.

Bayangkan satu orang anak per satu tahun itu menghabiskan biaya Rp7 juta. Kalau anaknya 2, itu Rp14 juta,  kalau anaknya 3 itu Rp21 juta.

Jika pendapatan orangtuanya Rp1 juta per bulan dikali setahun maka hanya 12 juta. Itulah kenapa tidak jarang kita temukan ada masyarakat menggadaikan cincin kawinya hanya karena membiayai anaknya sekolah.

Ketika ini digratiskan, maka tidak ada lagi Rp7 juta per satu tahun, maka dia akan bisa membeli kebutuhan rumah tangga lainnya.

Nah, itu sama dengan Pos Pelayanan Publik. Selama ini masyarakat mengurus perijinan, pelayanan, urus KTP, dan lain-lain, harus turun ke Sungguminasa belum lagi biaya penginapannya, bensin, makannya, dan lain-lain.

Ini kita mau hilangkan, supaya bisa membiayai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Mantap, luar biasa!

Mohon dukungannya, Pak!

Siap. Pak Bupati! Jika kita ke Malino sekarang terasa berbeda sekali dibanding beberapa tahun lalu. Jalanan sudah lebar mulus. Begitu juga kalau kita ke Bissoloro, sudah mulus. Masih adakah Pak Adnan akan lakukan di kawasan-kawasan seperti Itu?

Insya Allah, saya target Malino sebagai destinasi pariwisata Internasional. Sehingga Insya Allah tahun ini pelebaran jalanya tuntas. 17,5 kilometer, tuntas sampai Kota Malino. Karena kita mau jadikan sebagai salah satu Destinasi Parawisata Nasional.

Makanya, kita buat Event Beautiful Malino, supaya ini menjadi kalender nasional. Jadi kalender Event Nasional, maka kita akan tarik wisatawan untuk bisa ke Malino.

Insya Allah, saya mohon doa. Saya sudah deal dengan Cimori yang di Bogor, Puncak Cisarua, Insya Allah akan berinvestasi di Malino. Nanti kita akan MoU tanggal 17.

Sekarang saya sudah ketemu dengan Pak Hans dan komunikasi dengan Pak Robert, owner atau pemilik dari Taman Safari yang ada di Cisarua. Dia juga akan berinvestasi. Mohon doanya semua, supaya kita bisa jalankan dengan baik.

Ada dulu MoU ketika Pak JK jadi Wapres dan Pak Syahrul (Syahrul Yasin Limpo) masih Gubernur Sulsel untuk membangun Kebun Raya Malino, cuman agak sedikit mandek makanya kita alihkan ini ke Taman Safar. Jangan sampai itu mandek, kita terhenti. Makanya kita alihkan.

Tapi kalau Kebun Raya Malino mau dilanjutkan lagi, Taman Safari ini bagaimana?

Ada, tetap bisa. Lebih bagus. Semakin banyak semakin bagus.

Karena begini, kita tidak bisa menyaingi Makassar. Ini kan Gowa daerah penyangga ibu kota, 45 persen masyarakat Gowa itu aktivitasnya di Makassar.

Oleh karena itu kita harus cari waktu satu hari yang mendatangkan orang Makassar ke Gowa. Itu sudah terjadi.

Minimal hari Jumat, Sabtu, atau Minggu, kita ambil penduduk di Sulsel ke Gowa, tidak lagi ke Makassar. Senin sampai Jumat Siang itu sudah pasti ke Makassar lagi.

Bagaimana dengan yang dari dulu Pak Adnan Purichta Ichsan perjuangkan, Bendungan Jenelata?

Itu sudah berjalan, sekarang sementara pembebasan lahan.

Beberapa pekan lalu saya dengar ada pengalihan anggaran?

Oh tidak. Tetap jalan itu. Sekarang sudah tahap pembebasan lahan.

Dan Bendungan Jenelata ini akan menjadi pendamping Bendungan Bilibili?

Iya. Makanya, kita selalu sampaikan,  janganlah Gowa selalu dijadikan spesialis pembebasan lahan.

Bilibili itu di Kabupaten Gowa tapi airnya untuk Makassar tapi itu berada di Kabupaten Gowa.

Kedua, Kareloe itu di Gowa tapi untuk mengaliri kebutuhan air masyarakat yang ada di Jeneponto.

Kemudian, Pa'mukkulu, itu kan masuk di Kabupaten Gowa, tapi untuk siapa Pa'mukkulu itu? Untuk Takalar.

Kolam Nipanipa, itu untuk Makassar dan Maros tapi 60 persen masuk wilayah Gowa.

Semua itu kami yang selesaikan.

Makanya kenapa kita bisa mendapatkan pelebaran (Jalan Poros) Malino? Karena itulah perhatian Pak Menteri PU kepada Gowa. Meskipun itu jalan provinsi. Mungkin Pak Menteri PU kasihan ke Gowa.

Makanya waktu Pak Menteri datang, itukan Kareloe mangkrak 3 tahun. Alhamdulillah berkat kerja sama Forkopimda dan masyarakat bisa jalan dengan baik.

Terus Bendungan Jenelata. Waktu Pak Menteri dan Komisi 5 datang, kami sampaikan tolonglah Pak kalau bisa kita juga dikasih bendungan, jangan hanya spesialis pembebasan lahan dan Alhamdulillah dapat.

Kira-kira berapa estimasinya?

Kalau untuk lahan diperkirakan tahun ini bisa selesai, paling lambat mungkin tahun depan baru jalan konstruksinya.

Perbatasan Makassar-Gowa ke sini terasa sekali bedanya, pendistrian sudah cantik, tiap hari kita bisa menikmati, warga Makassar itu naik sepeda kalau pagi-pagi di situ!

Ada satu yang kurang, makanya kita kerjasama dengan pemerintah provinsi ke depan. Mungkin tahun ini paling lambat tahun depan, kita lakukan penanaman kabel dan penghilangan tiang-tiang listirk.

Jadi mulai perbatasan Gowa-Makassar, Sultan Hasanuddin, Tumanurung, dan sepanjang Masjid Raya kita coba dulu untuk tahap awal. Jadi semua kabel-kabel akan ditanam, tiang-tiang semua akan kita pindahkan. Kita akan coba tahun ini sampai tahun depan.

Sehingga pedestrianya betul-betul busa dinikmati dan pohon-pohon bisa tumbuh dengan subur.

Apa yang  Pak Adnan Purichta Ichsan akan lakukan setelah dilantik?

Yang pertama saya lakukan adalah merampungkan RPJMD, karena saya sudah periode kedua tentu saya melanjutkan apa yang sudah lakukan hari ini.

RPJMD itu Rencana Jangka Panjang Menengah Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan, agar ada acuan, para pimpinan SKPD dan jajaran lingkup Pemkab Gowa juga harus punya acuan apa yang harus dikerjakan satu tahun pertama, dua, tiga, hingga kelima.

RPJMD itu paling penting, karena di situ arah kita. Kita mau apakan Gowa 5 tahun kedepan RPJMD kita. Makanya kerjakan dulu RPJMD supaya kita tidak pau-pau.

Dan ini RPJMD bisa dilakukan sebelum pelantikan?

Tidak bisa, begitu dilantik ini baru bisa dipansuskan bersama dengan DPRD dan ini harus disahkan bersama DPRD, harus melalui dan harus melalui konsultasi publik.

Berarti ada yang keliru Itu, yang kita dengar akhir-akhir ini ada pejabat di Sulsel bilang tidak perlu koordinasi dengan calon pejabat baru karena sudah selesai dan tinggal melaksanakan yang sudah diputuskan?

Ha...ha... Menurut saya itu penting. Karena itulah menjadi acuan kita dalam merencanakan sebuah pembangunan.

Contoh kongkret, misalnya, saya ini berjanji akan mengaspal jalan dalam waktu 5 tahun 1000 kilometer. Berarti dalam RPJMD setiap tahunya yang saya harus aspal itu sekitar 200 kilometer. Harus tergambar di RPJMD.

Kalau itu tidak selesai, maka akan keluar budaya pitipiti. Saya tidak mau piti-piti, piti-piti kana-kanai dan piti gau-gauki.

Itu harus kita lakukan karena itu acuan kita, SKPD kita juga dalam bentuk program tiap tahunya itu harus mengacu pada RPJMD. Kalau tidak kita tidak akan capai apa yang akan kita inginkan.

Ha...ha... tak terasa sudah 31 menit. Sekarang klosing statement, silakan!

Saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Tribunners yang terus memberi dukungannya kepada Pemerintah Kabupaten Gowa dan juga kepada saya pribadi.

Sehingga semua program-program bisa berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai harapan yanga ada.

Olehnya itu saya berharap dukungan dan doa tidak berhenti terus diberikan kepada saya dan jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa sehingga periode kedua nanti kita bisa lebih baik dan lebih sukses di masa akan datang. Sehat ki semua selalu dan kita semua dalam lindungan Allah SWT. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved