Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaksinasi Covid

Sejumlah Bupati dan Wali Kota di Sulsel Gagal Divaksin, Pernah Terpapar Covid-19 Hingga Hipertensi

Sejumlah forkopimda batal divaksin, penyebabnya beragam, ada merupakan penyintas atau pernah terpapar covid, ada juga karena usianya melebihi batas

Editor: Fahrizal Syam
Foto: SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
VAKSINASI NAKES - Vaksinator melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan RS Husada Utama, Jumat (15/1). Sebanyak 60 tenaga kesehatan di RS Husada Utama di vaksinasi Covid-19 pada hari pertama. - Vaksin covid-19 produksi Sinovac tak bisa diberikan kepada orang-orang dengan kriteria tertentu. Berikut rinciannya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah daerah di Sulawesi Selatan memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Sesuai rencana awal, mereka divaksin pertama adalah para forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) setiap kabupaten, juga tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat.

Namun rupanya, pada pelaksanaan vaksinasi Senin (1/2/2021), sejumlah forkopimda batal divaksin.

Penyebabnya beragam, ada yang merupakan penyintas atau pernah terpapar covid, ada juga karena usianya melebihi ambang batas maksimal.

Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.0202/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi, ada beberapa kriteria orang tak layak divaksin.

Antara lain pernah terkonfirmasi menderita Covid-19, sedang hamil atau menyusui, hingga menderita penyakit.

Pada vaksin perdana, setidaknya ada delapan bupati dan wali kota di Sulsel yang tak memenuhi syarat divaksin.

Selain bupati, beberapa wakil bupati, hingga sekretaris daerah juga tak lolos screening.

Gara-gara Begadang, Kajari Palopo Batal Divaksin Corona

Wali Kota Palopo Judas Amir misalnya terpaksa tidak divaksin sebab saat ini sedang menjalani isolasi setelah terpapar Covid-19.

Ada juga bupati dan wakil bupati penyintas seperti Bupati Sinjai Andi Seto Asapa, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, dan Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam.

"Saya sangat ingin mendapatkan vaksinasi ini. Tapi karena hasil screening saya yang menyebabkan sehingga tidak bisa divaksinasi," kata Andi Seto Asapa.

Sementara di Jeneponto, selain bupati, wakil dan sekdanya juga batal divaksin.

Iksan Iskandar mengatakan, selain karena merupakan penyintas, umurnya juga telah di atas 60 tahun.

Bangga Jadi Orang Pertama Divaksin di Jeneponto, Dandim: Masyarakat Jangan Takut

"Khusus untuk saya bupati, wakil bupati, dan sekda karena umur saya sudah di atas 60 tahun," ujar Iksan.

Ada juga kepala daerah batal divaksin sebab tekanan darahnya di atas normal (hipertensi) saat mengikuti screening, yaitu Bupati Takalar Syamsari Kitta, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, dan Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved