Kekaisaran Romawi
6 Wanita Ini yang Mengubah Kekaisaran Romawi, Mulai yang Terkenal Cerdik hingga Oportunis dan Kejam
Inilah Enam Wanita yang Mengubah Jalannya Sejarah Romawi, dari yang Membanggakan Hingga Memalukan
Salah satu anaknya yang terkenal adalah Caligula. Kaisar Caligula adalah salah satu keturunannya.
Tacitus memanggilnya "sangat mulia" dan "kemuliaan tanah airnya".
Tetapi dia juga mengatakan bahwa dia "tidak sabar untuk kesetaraan, rakus akan penguasaan" dan telah membuang "kekurangan wanita dalam kepentingan pria".
5. Messalina (cAD 17–48), bigamist yang sembrono
Berkat Tacitus, Messalina yang “ganas dan mudah berubah” (cAD 17–48), istri Claudius, telah tercatat dalam sejarah karena perselingkuhannya yang bermuka dua dan sembrono.
Setelah menjual penghargaan dan pusaka keluarga Claudius, Messalina memulai pernikahan bigami dengan kekasihnya Silius dan berencana untuk menggulingkan Claudius.
Ketika orang-orang Claudius membocorkan rahasia, Messalina tamat. Dia dieksekusi di Gardens of Lucullus, tempat yang dia curi dengan rakus dari pemiliknya.
6. Agrippina the Younger (16–59 M), oportunis yang kejam
Agrippina the Younger (16–59 M) yang “tidak berperasaan dan mengancam”, cicit perempuan Augustus, adalah seorang permaisuri terpilih. Dipilih sendiri, ternyata.
Ia seorang oportunis yang brilian dan kejam, yang menggunakan garis keturunannya dan putranya Nero untuk menjadikan dirinya wanita paling kuat dalam sejarah Romawi.
Sejarawan Romawi menggambarkannya sebagai orang yang serakah, sesat, dan merendahkan, menyalahkan suaminya Claudius dan putranya Nero atas kelalaian mereka.
Penulis sejarah abad pertengahan terkesan. Penggambaran mereka tentang Margaret dari Anjou dan Elizabeth Woodville berhutang lebih dari sekadar anggukan kepada Agrippina.
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan Judul "Inilah Enam Wanita yang Mengubah Jalannya Sejarah Romawi, dari yang Membanggakan Hingga Memalukan