Anak Polisikan Ibu Kandungnya
5 Fakta Kasus Anak Polisikan Ibu Kandungnya, Mantan Suami Ungkap Perselingkuhan hingga Alasan Anak
Sederet fakta anak yang polisikan ibu di Demak, Agesti Ayu Wulandari minta ibunya intropeksi hingga mantan suami ungkap perselingkuhan
4. Alasan Agesti Ayu Wulandari
Setelah kasusnya ramai dibicarakan, Agesti Ayu Wulandari akhirnya angkat bicara.
Melalui video berdurasi 2,5 menit yang dikirimkan kepada Tribunjateng.com, Agesti Ayu Wulandari menyampaikan alasannya mengapa melanjutkan proses hukum ibunya dan tidak akan mencabut laporannya.
Ia hanya ingin mencari keadilan di mata hukum dan meminta agar sang ibu bisa intropeksi.
Agesti juga meminta sang ibu minta maaf karena telah menyebarkan berita bohong.
Berikut penjelasan Ayu sebagaimana yang disampaikan dalam videonya:
"Saya Agesti Ayu Wulandari. Mungkin di luar sana, para netizen dan rekan-rekan sekarang lagi ramai dengan berita anak durhaka yang telah melaporkan ibu kandungnya sehingga terancam penjara.
Perlu saya jelaskan mungkinkah seorang anak memenjarakan seorang ibu, jika ibunya tidak keterlaluan?
Ini pertanyaan dasar. Mohon dijawab di hati. Dan jujur mengapa saya melaporkan ibu saya.
Pertama, karena saya tidak ingin membuka ibu saya dan aib keluarga saya.
Saya hanya ingin mencari keadilan. Karena keadilan itu ada di hukum. Sehingga mudah-mudahan keadilan ini bisa saya dapatkan.
Saya mahasiswa semester I dan punya dua adik. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran dan hikmah bagi kita semua.
Khususnya kepada orangtua saya, yaitu ibu saya. Mudah-mudahan ibu saya yang melahirkan saya bisa intropeksi.
Dan jangan malu meminta maaf karena menyebarkan berita bohong dan berita dusta.
Sekali lagi, bagaimanapun, walaupun saya mencari keadilan, mencari penegakan hukum, saya tetap menganggap ibu saya adalah ibu saya.
Ibu saya yang telah melahirkan saya. Tetapi Allah memerintahkan kita agar kita mendapatkan keadilan dari negara, juga mendapatkan keadilan dari negara.
Sekali lagi, saya Agesti Ayu Wulandari memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia jika ada pemberitaan yang kurang berkenan di hati.
Sekali lagi saya mohon maaf. Saya tidak bisa mengumbar dan membuka aib keluarga saya.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pak Dedi Mulyadi yang telah mendamaikan.
Mohon maaf bapak saya tidak bisa mencabut, saya mencari keadilan." (*)