OPNI
Tegar Saat Pandemi (Catatan Akhir Tahun Ikhtiar Berkhidmat pada UIN Alauddin)
Sepanjang tahun 2020 ini, kita mengukir banyak kisah tentang upaya institusi tercinta dan warganya untuk tetap berdiri tegak.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Ketiga, kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan harus menjadi prioritas utama.
Kesejahteraan selalu rerkait dengan urusan logistik. Logistik yang terjamin pasokannya adalah kunci kinerja yang produktif.
Kesejahteraan juga terkait dengan manajemen kampus dan sebagai instutusi negara dengan haluan BLU, masih sangat tergantung dengan kebijakan ekonomi negara.
Tantangan peningkatan kesejahteraan kembali kepada situasi covid yang melanda kita. Refocussing anggaran menjadi kebijakan tak terhindarkan dan membawa dampak langsung bagi penganggaran kita.
Tentu yang paling terasa adalah bisnis kampus yang menjadi lumpuh.
Kantin dan asrama total tidak berfungsi. Hotel bersyukur bisa bertahan untuk sekadar membiayai operasionalisasinya.
Namun pada tahun 2020 ini, kita terus berusaha untuk berinovasi sambil mengawal keseimbangan penganggaran kita.
Berutung sebelum covid mewabah, kita sudah menaikkan gaji pokok pegawai BLU kita secara signifikan.
Kita juga menaikkan grade operator kita yang menjadi palang pintu pendataan kita. Termasuk kebijakan memberikan remun ke 13 kepada tenaga pendidikan kita.
Keempat, prioritas pada penguatan daya saing mahasiswa dan pendapatan hibah sebagai dampak kerjasama kelembagaan.
Tahun 2020, meskipun dalam pandemi, terdapat peningkatan signifikan jumlah mahasiswa kita yang memenangkan kompetisi baik pada level lokal, nasional maupun internasional.
Terkhusus penghargaan level internasional, meskipun meningkat tapi masih sangat minim, dari 5 menjadi 9 piala.
Hal yang mengembirakan adalah meningkatnya hibah, terutama untuk pembangunan Masjid dari hasil kemitraan kita.
Kita bersyukur mendapatkan hibah 5 Milyar dari Pemerintah Provinsi, lebih dari 200 juta dari upaya keras menggerakkan organisasi alumni kita, dan bantuan voucher senilai 100 juta dari Ditjen Bimas Islam.
Termasuk bantuan PT Semen Tonasa sebanyak 500 sak semen yang tahun sebelumnya sudah menyumbang 1000 sak, serta bantuan penataan taman dari PLN yang setiap tahunnya juga memberikan beasiswa melalui lembaga baitul malnya.