Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPNI

Tegar Saat Pandemi (Catatan Akhir Tahun Ikhtiar Berkhidmat pada UIN Alauddin)

Sepanjang tahun 2020 ini, kita mengukir banyak kisah tentang upaya institusi tercinta dan warganya untuk tetap berdiri tegak.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
ISTIMEWA
Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin  

Izinkan selaku Rektor, saya menyampaikan beberapa capaian yang secara umum yang bisa menopang  *Pancacita*.

Mungkin bisa menjadi penyemangat untuk meningkatkan performa bagi perbaikan mutu UIN kita, lembaga tempat  mengabdikan diri dengan seperangkat alat kebijaksanaan yang kita yakini, dan sandaran mengail rezeki untuk keberlanjutan kehidupan. Saya juga akan memaparkan pencapaian ini dalam bentuk *infografis* kepada seluruh warga kampus secepat mungkin. 

Pertama,  prioritas peningkatan akreditasi prodi menjadi segalanya. Kita tidak mungkin berdiri dengan kepala tegak sebagai insan kampus tanpa nilai akreditasi yang kompetitif.

Tahun 2020 adalah tahun kebangkitan prodi untuk memperbaiki nilai akreditasi.

Dari 8 yang keluar nilai akreditasi lapangan di penghujung tahun, ada 5 prodi yang dapat nilai A, dua yang dapat B dari nilai C, dan satunya kurang 7 poin untuk mencapai nilai A.

Pekerjaan akreditasi  terkait dengan pemenuhan tuntutan aspek yang menjadi penopang utama nilai akreditasi; penelitian dan pengabdian dosen, sumber daya, penjaminan mutu, sarana, serta lainnya sejatinya harus menjadi prioritas penguatan pada tahun 2021, terutama perlunya menyiapkan langkah untuk sertifikasi prodi berlevel internasional.  

Kedua, prioritas data terintegrasi menjadi bagian yang tidak boleh terabaikan sejenakpun. Data yang terintegrasi menjadi niscaya di tengah era literasi data.

Tidak mungkin lagi kita bisa bersaing dan bersanding di alam kompetisi terbuka tanpa menjadi lembaga yang sekaligus sebagai bank data.

Uji kelayakan, efektifitas, dan efisiensi sebuah lembaga adalah dari sisi integrasi datanya.

Data bukan hanya akan menyajikan angka dan nomor secara kuantitatif, tapi data yang terintegrasi menjadi kunci untuk memberikan makna kualitatif pengelolaan lembaga.

Integrasi data ini pada tahun 2020 kita upayakan pergerakannya secara maksimal.

Kunci integrasi data terletak pada bekerjanya sistem online pendataan kita, mulai dari sistim pembelajaran, pengimputan informasi kepegawaian, penyimpanan dokumen, pelayanan yang bersifat terpadu, 'academic diroctery', sampai pada pengadaan barang dan jasa.

Pada tahun 2020, kita sudah lebih optimal melaksanakan pembelajaran dengan aplikasi Lentera, meskipun masih terus perlu dibenahi. Pendataan zona integritas dalam pelayanan publik semakin membaik dari kurang 50 persen pada tahun sebelumnya menjadi 97 persen.

Sistim pengimputan BKD kita juga  sudah hampir mencapai 100 persen secara online.

Cita-cita kita di tahun 2021 adalah hadirnya 'dashboard' pengendalian mutu  bisa tersedia secara lengkap dan terstruktur yang menjadi bank data yang selalu ter'update'. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved