Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Benda Diduga Bom di Masjid Mujahidin Maccini Sawah Makassar Hanya Ember

Hal itu diungkapkan Kapolsek Makassar Kompol Kodrat Muhammad Hartanto, ditemui di kantornya

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Kapolsek Makassar Kompol Kodrat Muhammad Hartanto, ditemui di kantornya, Jl Kerung-kerung, Makassar, Rabu (30/12/2020) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ada benda mencurigakan yang diperiksa Tim Gegana Brimob Polda Sulsel di dalam Masjid Mujahidin, Jl Maccini Sawah, Makassar, Rabu (30/12/2020) malam.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Makassar Kompol Kodrat Muhammad Hartanto, ditemui di kantornya, Jl Kerung-kerung, Makassar.

Dua benda mencurigakan itu, kata dia, berupa ember yang tertutup dan bingkisan.

Kedua benda itu ditemuka saat tim Gegana melakukan penyisiran di areal masjid.

"Awalnya tadi ada yang dicurigai dua benda, yang satu berupa ember tertutup, kemudian yang satu berupa bingkisan," kata Kompol Kodrat.

Menurutnya, dua benda itu telah dilakukan pemeriksaan oleh tim Jibom Gegana dan dipastikan keduanya tidak mengandung bahan peledak.

Pihaknya pun akan memintai keterangan pengurus masjid terkait kedua benda itu.

"Kita akan kroscek dulu ke pengurus masjid, apakah ada yang memiliki atau tidak," ujarnya.

Dalam aksi teror itu, Kompol Kodrat mengatakan seorang terduga pelaku telah diamankan dan menjalani interogasi di Mapolrestabes Makassar.

Sebelumnya, ancaman peledakan bom diterima Wakil pengurus Masjid Mujahidin, Haji Ila Muhammad (53) melalui sambungan telepon, sekira pukul 17.49 Wita.

Haji Ila Muhammad yang ditemui di lokasi menjelaskan, awalnya penelponenyanyakan kalender baru 2021.

Namun, dijawab oleh Hi Ila bahwa yang kalender yang diinginkan tidak dibuat oleh pengurus Masjid Mujahidin.

"Saya bilangki tidak ada kalender, karena kita tidak pernah buat kalender," kata Haji Ila.

Penasaran dengan si penelpon, pengusaha jasa travel itu pun menelpon balik.

Berulang kali menelpon nomor misterius yang menelponnya sebelumnya, tidak kunjung tersambungkan.

Ia pun mengambil ponsel putra sulungnya, Ibnu (22).

"Setelah saya telpon pakai hape yang satu dia angkatmi. Saya tanya siapa ini? Dia bilang saya teroris, saya mau kasih ledak masjidmu, sudah ada itu bom saya simpan di dalam dekat mimbar sama lantai dua," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ibnu. "Dua kali ditelpon tidak naangkat, pas pakai hapeku ketiga kalinya baru naangkat," bebernya.

Saat tim Gegana masih melakukan pemeriksaan dalam masjid, Tim Resmob Polda Sulsel terlihat mengamankan dua orang pria diduga terkait aksi teror tersebut.

Pantauan Tribun, awalnya Tim Resmob yang dipimpin Kompol Edy Sabhara bersiaga di Jl Maccini Sawah.

Mereka memalang mobil bertuliskan Resmob di badan jalan.

Berselang beberapa saat, Kompol Edy memerintahkan anggotanya mencari kendaraan roda dua.

Mereka pun beranjak dari Jl Maccini Sawah.

Selang beberapa menit, personel Tim Resmob kembali ke Jl Maccini Sawah mengendarai motor.

Terdapat dua pemuda yang tampak dibonceng di bagian dasbor depan motor yang ditunggangi.

Kedua pemuda itu lalu digiring ke dalam mobil Resmob Polda Sulsel dan dibawa ke Polrestabes Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved