Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Klakson

Gus Dur

SATU di antara sekian banyak yang patut direplikasi dari seorang Gus Dur adalah cara ia menyiapkan diri muncul sebagai seorang politisi kebangsaan.

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR
Abdul Karim, penulis dan pengamat demokrasi 

Abdul Karim

Anggota Majelis Demokrasi dan Humaniora (MDH) Sulsel

SATU di antara sekian banyak yang patut direplikasi dari seorang Gus Dur adalah cara ia menyiapkan diri muncul sebagai seorang politisi kebangsaan.

Ia tak hadir begitu saja di kancah politik.

Ia tak terjun bebas dilapangan politik yang begitu lempang tak berbatas.

Gus Dur membekali diri sebelum menuju politik.

Ibarat perantau yang hendak mengadu nasib ditanah seberang, ia mencukupi dirinya pelabur tebal.

Bagai seorang awak perang, ia membaluti dirinya dengan ransum yang rimbun.

Dan semua itu tak memerlukan waktu ringkas.

Butuh tempo panjang nan menjulang.

Apa bekal Gus Dur yang ia siapkan?

Bukan uang, bukan harta.

Tetapi kapasitas SDM nya ia siapkan dan tempa sepanjang waktu.

Di usia 22 tahun, Gus Dur menaruh minat pada masalah identitas umat Islam.

Karya-karya intelektual muslim modern –misal Sayyid Quthub, Sayyid Ramadhan, Hasan al-Banna, dan Ali Abdul Raziq dari Al-Azhar, Mesir– ia lahap.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved