Klakson
Gus Dur
SATU di antara sekian banyak yang patut direplikasi dari seorang Gus Dur adalah cara ia menyiapkan diri muncul sebagai seorang politisi kebangsaan.
Abdul Karim
Anggota Majelis Demokrasi dan Humaniora (MDH) Sulsel
SATU di antara sekian banyak yang patut direplikasi dari seorang Gus Dur adalah cara ia menyiapkan diri muncul sebagai seorang politisi kebangsaan.
Ia tak hadir begitu saja di kancah politik.
Ia tak terjun bebas dilapangan politik yang begitu lempang tak berbatas.
Gus Dur membekali diri sebelum menuju politik.
Ibarat perantau yang hendak mengadu nasib ditanah seberang, ia mencukupi dirinya pelabur tebal.
Bagai seorang awak perang, ia membaluti dirinya dengan ransum yang rimbun.
Dan semua itu tak memerlukan waktu ringkas.
Butuh tempo panjang nan menjulang.
Apa bekal Gus Dur yang ia siapkan?
Bukan uang, bukan harta.
Tetapi kapasitas SDM nya ia siapkan dan tempa sepanjang waktu.
Di usia 22 tahun, Gus Dur menaruh minat pada masalah identitas umat Islam.
Karya-karya intelektual muslim modern –misal Sayyid Quthub, Sayyid Ramadhan, Hasan al-Banna, dan Ali Abdul Raziq dari Al-Azhar, Mesir– ia lahap.