Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sikap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran soal Aksi 1812, Pendukung Rizieq Shihab Tak Dapat Izin

Sikap Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran soal Aksi 1812, pendukung Rizieq Shihab tak dapat izin.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/SONYA TERESA
Sikap Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran soal Aksi 1812, pendukung Rizieq Shihab tak dapat izin. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sikap Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran soal Aksi 1812, pendukung Rizieq Shihab tak dapat izin.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohammad Fadil Imran mengatakan, jajarannya akan melakukan operasi kemanusiaan terkait adanya aksi demo bertajuk 1812 yang akan digelar pada Jumat (18/12/2020).

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi massa yang akan menyampaikan pendapatnya di tengah pandemi Covid-19.

"Kalau pun ada aksi, kami akan melaksanakan operasi kemanusiaan. Keselamatan masyarakat menjadi hukum tertinggi, sudah ada Undang-Undang Kekarantinaan, kesehataan," ujar Irjen Mohammad Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Irjen Mohammad Fadil Imran mengatakan, jajarannya akan melakukan tracing, tracking, dan treatment terhadap massa agar kerumunan dapat dikendalikan.

"Akan kita laksanakan 3T (tracing, tracking, treatment) sehingga kerumunan bisa dikendalikan. Klaster Petamburan dan Tebet sudah membuktikan bahwa kerumunan sangat berbahaya," ucapnya.

Massa simpatisan pemimpin Front Pembela Islam ( FPI ), Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12/2020).

Aksi itu untuk menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.

"Insha Allah pada hari Jumat pukul 13.00 WIB, di depan Istana Negara, akan ada aksi dari ANAK NKRI," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Fornt TV, Kamis (17/12/2020).

Slamet mengatakan, demo yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI.

"Siapa pun eksekutor dan aktor intelektual dari pembunuhan enam suhada, harus diungkap sampai tuntas dan terbuka untuk rakyat Indonsesia. Oleh karena itu teruslah berjuang demi keadilan," katanya.

Tak diizinkan polisi

Namun, Polda Metro Jaya memastikan tidak mengeluarkan izin aksi.

"Ya untuk ( aksi 1812 ) itu tidak mengeluarkan izin (keramaian)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (17/12/2020). 

Yusri menegaskan, bukan tidak mungkin polisi akan melakukan upaya pencegahan jika aksi tersebut tetap digelar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved