Tribun Wiki
Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik
Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
Dahulu kain tenun sambu' menggunakan benang yang dipintal dari kapas yang memakan waktu berbulan-bulan.
Namun seiring seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan pesanan dari lokal dan luar daerah serta wisatawan yang datang berkunjung ke Mamasa maka pembuatan Tenun Sambu' Mamasa mulai menggunakan benang konveksi.
Dorsila (63), salah satu penenun sambu' yang telah aktif menenun selama 40 tahun lebih, mengungkapkan corak warna kain sambu' mewakili kegunaannya dalam acara sosial masyarakat.
Umumnya warna cerah digunakan pada prosesi perkawinan maupun pesta panen sedang warna gelap digunakan ketika berkabung.
"Warna cerah seperti merah dan kuning ini dipakai untuk ma'randang (lamaran, red), kalau hitam biasanya dipakai ketika ada orang yang meninggal. Sambu' ini selain kami taruh di galeri untuk dapat dibeli oleh wisatawan, juga banyak yang pesan dari luar kabupaten Mamasa jadi warna dan motifnya kadang mengikuti sesuai pesanan," ungkap Dorsila.
Kini pengrajin kain sambu' mulai sedikit, generasi muda sebagai penerus warisan budaya leluhur tersebut mulai jarang ikut terlibat dalam proses menenun tersebut.
Ketidak populeran kain sambu' dikalangan muda turut menjadi perhatian tetua masyarakat Mamasa.
Untuk membuat satu buah sambu' memakan waktu satu hingga empat pekan tergantung dari ukuran sambu' yang dibuat.
Untuk suvenir berupa selendang biasa memakan waktu 5 hari penenunan. Harganya pun variatif mulai dari Rp 200 ribu.
3. Tenun Sutera Mandar/Lipa' Sa'be
Sarung Sutra Mandar terlihat istimewa dan indah. Memiliki warna yang terang atau cerah seperti warna kuning dan merah dengan desain garis geometri yang lebar.
Polanya memang terlihat sederhana, namun Sarung Sutra Mandar menggunakan benang emas dan benang perak sebagai bahan dasar pembuatannya.
Tidak heran jika Sarung Sutra Mandar merupakan salah satu produk kain sutra paling halus di Nusantara.
Selain itu, Sarung Sutra Mandar hanya dipakai pada saat acara-acara tertentu seperti acara pernikahan, upacara adat, upacara keagamaan, atau kadang digunakan untuk shalat Jumat di Masjid.
Lipa Saqbe Mandar memiliki dua ciri khas dalam corak atau motifnya yakni sure’ dan bunga.
