Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik

Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik

Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI
Putri Pariwisata Sulbar Tahun 2020 Wirda Ayu Wandira (20) belajar cara membuat kain tenun di salah satu rumah indistri kain tenun di Kabupaten Mamuju dan Mamasa. Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik 

Sekomandi sendiri, berasal dari dua kata. Dalam bahasa Kalumpang, “Seko” berarti persaudaraan atau kekeluargaan. Sedangkan “Mandi” memiliki arti kuat dan erat.

Proses pembuatan kain sekomandi dimulai dengan pemintalan benang yang berasal dari biji pohon kapas kadang juga kapuk.

Benang-benang yang sudah terpintal tersebut kemudian diberi warna sesuai pesanan. Dahulu pemberian warna pada benang sekomandi menggunakan pewarna alami yang berasal dari alam.

Warna yang umum yang terdapat di kain sekomandi ialah warna hitam, merah, putih dan kuning

Seiring perkembangan zaman kini mulai digunakan pewarna tekstil untuk mendapatkan warna yang lebih terang dan bervariasi.

Putri Pariwisata Sulbar Tahun 2020 Wirda Ayu Wandira (20) belajar cara membuat kain tenun di salah satu rumah indistri kain tenun di Kabupaten Mamuju dan Mamasa.
Putri Pariwisata Sulbar Tahun 2020 Wirda Ayu Wandira (20) belajar cara membuat kain tenun di salah satu rumah indistri kain tenun di Kabupaten Mamuju dan Mamasa. (ist)

Selain menjadi dijual langsung sebagai suvenir, Kain Sekomandi juga kerap dipesan dengan warna dan motif khusus. 

Usai Pemintalan dan pewarnaan benang, para penenun kemudian mulai membuat kain yang memiliki corak dan motif garis beraturan, model perisai, jajaran genjang, hingga bentuk yang menyerupai orang-orangan dan kepiting. 

Proses pembuatannya sendiri bisa sampai berbulan-bulan tergantung dari ukuran (panjang & lebar) dan motifnya.

Kain dengan ukuran yang besar dengan motif yang rumit serta warna yang beragam bisa memakan waktu hingga setahun lebih.

Harganya pun variatif, mulai dari kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah. 

2. Tenun Sambu' Mamasa

Secara harfiah, kata sambu' memiliki arti "kain" dalam bahasa masyarakat kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Sambu' sejak lama telah ditenun oleh mayoritas wanita Mamasa. Kerap digunakan di berbagai kegiatan sosial masyarakat kabupaten Mamasa. 

Berbeda dengan Tenun Sekomandi Kalumpang-Mamuju, motif pada Tenun Sambu' hanya berupa garis vertikal memanjang dengan ketebalan warna yang beragam.

Warna yang sering digunakan ialah warna hitam, merah, putih dan kuning maupun hijau.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved