Tribun Wiki
Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik
Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Mengenal Tiga Tenun Khas Sulawesi Barat dan Proses Pembuatannya, Corak dan Polanya Unik
Kain tenun merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Indonesia yang sangat berharga.
Penggunaan kain tenun yang semakin berkembang dan banyak diminati masyarakat menunjukkan bahwa kain tenun memiliki nilai estetika, budaya, dan kualitas yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
Karena nilainya, kain tenun menawarkan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Sulawesi Barat memiliki beragam entitas budaya yang menyusun peradabannya sejak dahulu.
Budaya menenun menjadi warisan leluhur yang hingga kini masih dipertahankan sebagian masyarakat Sulawesi Barat sebagai identitas untuk mengisi aktivitas dari hari ke hari.
Tribun Timur mencoba merangkum tiga jenis tenunan khas yang berada di wilayah Sulawesi Barat, yaitu Tenun Ikat Sekomandi di Wilayah Kabupaten Mamuju, Tenun Sambu' di Wilayah Kabupaten Mamasa dan Tenun Sutera Mandar atau Lipa' Saq'be di Wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
Ketiga karya tenun itu masih terus diproduksi oleh masyarakat secara tradisional, yang pengetahuannya di wariskan secara turun temurun, dari generasi ke generasi.
Kekhasannya memiliki daya tarik tersendiri meski digempur produk tekstil asing.
Menjadikannya favorit souvenir wisatawan baik lokal maupun mancanegara jika melancong ke Sulawesi Barat.
1. Tenun Ikat Sekomandi Mamuju
Kain khas Kalumpang-Mamuju yang Merupakan satu dari kain tenun ikat yang memiliki corak dan pola yang unik dan khas, pola atau corak ini digadang-gadang merupakan salah satu corak pola tertua di dunia.
Pola desainnya sendiri oleh para antropolog disebut Sah Hyun Kalanay, yang mulai tersebar ke seluruh Asia dan Oceania sejak abad pertama masehi.
Tenun ikat Sekomandi diperkirakan mulai diproduksi oleh masyarakat adat di wilayah Kialumpang yang kini tersebar di kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju.
Sekomandi oleh masyarakatnya dahulu dipakai untuk acara adat seperti ritual, pesta pernikahan, alat tukar/barter, seserahan mempelai pengantin dan lain sebagainya.