Tribun Gowa
Dua Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Kolam Galian Jembatan Gowa
Dua anak ditemukan tewas tenggelam di kolam galian pembuatan jembatan.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman

TRIBUN-GOWA.COM, SUNGGUMINASA - Dua anak ditemukan tewas tenggelam di kolam galian pembuatan jembatan.
Lokasi penemuan dua anak tenggelam berada di belakang Perumahan Pesona Mutiara Pallanga lingkungan Birongkaloro, Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Minggu (15/11/2020) malam kemarin.
Kedua anak itu berinisial MF (12) dan RS (13) warga Perumahan Pesona Mutiara Pallanga lingkungan Birongkaloro.
Peristiwa itu bermula saat kedua anak itu bersama teman-temannya mandi hujan di kolam galian pembuatan jembatan di belakang Perumahan Pesona Mutiara.
Kedua korban bersama rekan rekannya saling mengajak sekira pukul 14 30 Wita Minggu kemarin.
Mereka janjian untuk berenang di tempat galian pembuatan jembatan yang tak jauh dari rumah kedua korban.
Kapolsek Pallangga, Iptu Nasruddin mengatakan, saat memasuki waktu magrib, orangtua korban melakukan pencarian namun keduanya tidak ditemukan.
Lalu warga masyarakat sekitar ikut membatu bersama-sama mencari korban dilokasi kolam galian.
Saat pencarian, warga melihat sandal korban berada di lokasi galian, kemudian melompat ke kolam mencari kedua korban.
Sekira setengah jam kemudian, kedua korban ditemukan oleh warga.
Korban pertama ditemukan berinisial RS. Dia ditemukan dalam posisi tengkurap.
Kemudian 10 menit kemudian korban kedua atas nama MS 12 ditemukan dalam posisi berdiri, dengan kepala menghadap kebawah tertancap ke tanah.
Pasca kejadian, personel Polsek Pallangga mengamankan TKP dan membantu warga mengevakuasi korban ke rumah duka.
Untuk mengungkap motif dari tenggelamnya dua anak tersebut, lanjut dia, pihaknya melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.
"Kami telah berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk dilakukan autopsi kepada kedua korban agar diketahui secara pasti dugaan tenggelamnya korban. Namun pihak keluarga dari kedua korban menolak di autopsi dan menerima kejadian itu sebagai musibah," ujarnya.
Laporan Wartawan Tribun Gowa Sayyid Zulfadli