Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasus Pencurian di Makassar Meningkat Selama Pandemi, Penjelasan Sosiolog Unhas

Mandra pun kejar dan menjadi bulan-bulana warga sebelum berhasil dievakuasi jajaran Opsnal Polsek Tamalanrea.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Sosiolog Unhas Dr Rahmat Muhammad. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaku pencurian diamuk warga setelah kepergok menyatroni rumah di Jl Bung, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Minggu (8/11/2020) pagi.

Narsum Dg Nyau alias Manra (37) kedapatan pemilik rumah saat hendak membawa kabur ponsel yang dicuri.

Ia kepergok saat pemilik rumah yang tertidur, tetiba terbangun dan mendapati aksi Mandra.

Mandra pun kejar dan menjadi bulan-bulana warga sebelum berhasil dievakuasi jajaran Opsnal Polsek Tamalanrea.

Selama pandemi Covid-19 ini, kasus pencurian di Kota Makassar memang marak terjadi.

Belum lama ini, Polrestabes Makassar mencatat ada enam kasus menonjol yang terjadi selama Pandemi Covid-19.

Data yang diperoleh dari Kasubag Humas Polresrabes Makassar Kompol Supriady Idrus, tiga dari enam kasus menonjol itu merupakan kasus pencurian.

Mulai dari pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas) dan pencurian kendaraan bermotor atau roda dua (Ranmor).

Dari tiga klasifikasi kasus pencurian menonjol itu, Curat yang paling banyak terjadi atau diadukan ke jajaran Polrestabes Makassar.

Rinciannya;

-Curat: Maret 24 kasus, April 27 kasus, Mei 22 kasus, Juni 27 kasus, Juli 27 kasus, Agustus 22 kasus, September 16 kasus dan Oktober 12 kasus. Total 177 kasus.

-Curas: Maret 16 kasus, April 28 kasus, Mei 5 kasus, Juni 16 kasus, Juli 15 kasus, Agustus 5 kasus, September 8 kasus dan Oktober 10 kasus. Total 113 kasus.

-Curanmor: Maret 14 kasus, April 6 kasus, Mei 7 kasus, Juni 8 kasus, Juli 9 kasus, Agustus 4 kasus, September 6 kasus dan Oktober 3 kasus. Total 57 kasus.

Sosiolog Unhas Dr Rahmat Muhammad mengungkapkan, tren kasus pencurian di kota besar adalah konsekwensi dari pertarungan hidup warga perkotaan.

Terlebih di masa pandemi Covid-19. Pandemi yang berlangsung sejak Maret hingga saat ini, kata dia, mempengaruhi hampir seluruh sendi kehidupan khususnya dampak perekonomian.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved