Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kontak Senjata KKB Papua di Intan Jaya, Dua Personel TNI Tertembak, Satu Tewas

Kontak Senjata KKB Papua di Intan Jaya, Dua Personel TNI Tertembak, Satu Tewas

Editor: Ansar
Istimewa
Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Personel TNI dan kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (6/11/2020) siang

Pada kejadian itu, seorang prajurit TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif R 400/BR, Pratu Firdaus gugur terkena tembakan.

"Dua prajurit TNI ditembak, satu di antaranya gugur, atas nama Pratu Firdaus," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III), Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020).     

Suriastawa menjelaskan, Pratu Firdaus tewas setelah ditembak KKB saat sedang patroli di Distrik Sugapa.

Patroli tersebut dilakukan guna memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.

Dengan kejadian ini, kata dia, telah menambah panjang daftar korban jiwa akibat kontak senjata di Intan Jaya.

"Kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya," kata dia.

Diketahui, kontak senjata di Intan Jaya sebelumnya terjadi pada pertengahan September 2020.

Selama 14-19 September 2020, sebanyak enam orang menjadi korban jiwa.

Keenam korban itu meliputi Laode Anas, Fatur Rahman, dan Badawi.

Ketiganya merupakan warga sipil. Korban berikutnya adalah dua prajurit TNI yakni Serka Sahlan, Pratu Dwi Akbar Utomo, dan seorang Pendeta Yeremia Zanambani.

Diketahui, Pratu Dwi Akbar tewas usai terlibat kontak tembak dengan KKB.

KKB Papua Beli Senjata Api Pakai Dana Desa

KKB Papua Beli Senjata Api Pakai Dana Desa, Kepala Kampung Jadi Sasaran, Modusnya Terungkap.

Terungkap sumber keuangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk membeli senjata.

Bupati Kabupaten Intan JayaNatalis Tabuni pun telah mendeteksi sumber keuangan KKB.

Ia menyebut penyaluran dana desa ke daerah-daerah di wilayahnya rawan disalahgunakan.

Bahkan dana desa yang diberikan pemerintah pusat ternyata malah digunakan untuk membeli senjata api oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Natalis Tabuni mengungkapkan modus KKB untuk mendapatkan Dana Desa tersebut, lalu disalahgunakan peruntukkannya.

Menurut Natalis, KKB kerap meminta sebagian dari dana desa untuk dipakai membeli senjata api.

Kelompok bersenjata tersebut tak segan-segan mengancam kepala kampung atau sekretaris kampung untuk mendapatkan sebagian dana desa itu.

Menurut dia, KKB kerap memanfaatkan situasi tersebut karena selama ini pemerintah daerah tak memiliki kewenangan untuk melakukan kontrol terhadap dana tersebut.

Tapi akibatnya sangat fatal.

Karena KKB dapat dengan mudah mendapatkan atau membeli senjata api menggunakan uang dari program dana desa tersebut.

“Jadi, setelah pencairan dana desa, mereka (KKB) sudah tahu dan menunggu di perkampungan. Ketika dalam perjalanan bertemu dengan mereka (perangkat desa), di situlah mereka meminta sebagian dana desa," kata Natalis di Jayapura, pada Rabu (4/11/2020).

"Kalau tidak diberikan akan diancam. KKB berani karena mereka memegang senjata. Inilah yang terjadi."

Karena itu, Natalis Tabuni mengatakan, agar ke depannya Dana Desa dapat dikontrol oleh pemerintah daerah agar tidak ada dana yang disalahgunakan.

Selain itu, Natalis juga mengingatkan agar pengawasan terkait peredaran senjata api di Kabupaten Intan Jaya juga perlu ditingkatkan.

Menurutnya, jika peredaran senjata api di Intan Jaya diperketat, maka sekali pun KKB memiliki uang tidak akan bisa membeli senjata api karena barangnya tidak ada di pasaran.

“Pengelolaan dana desa perlu dievaluasi oleh pemerintah pusat, di samping itu juga kita pertegas pengawasan peredaran senjata masuk ke Intan Jaya," ucap Natalis.

"Jadi, walaupun orang memiliki uang yang cukup banyak, tapi kalau tidak ada yang menyediakan senjata pasti tidak akan dibeli."

Begitu juga dengan peredaran peluru yang juga mesti diperketat.

Menurutnya, jika peluru sudah habis, maka senjata api yang dimiliki KKB tidak bisa berfungsi.

Dia menambahkan, sejauh ini pihak kepolisian sudah melaksanakan langkah dengan baik dalam memutus peredaran senjata api di Intan Jaya.

Ia berharap, situasi di Intan Jaya bisa terus kondusif. Aktivitas bisa berjalan normal seperti biasa. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontak Tembak dengan KKB di Intan Jaya Papua, Seorang Prajurit TNI Gugur", 

Artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul KKB Mudah Dapatkan Senjata Api untuk Lawan TNI-Polri, Ternyata Beli Pakai Uang Program Dana Desa

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved