Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Buruh dan Mahasiswa Tolak Omnibus Law

Tolak Omnibus Law, Berikut Pernyataan Sikap Formasi Indonesia

Ratusan massa aksi dari aliansi Front Oposisi Rakyat dan Mahasiswa (Formasi) Indonesia kembali turun ke jalan tolak Omnibus Law.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Front Oposisi Rakyat dan Mahasiswa (Formasi) Indonesia gelar unjuk rasa tolak Omnibus Law di bawah jembatan Fly Over, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Kamis (22102020) siang. 

Sementara kaum tani, nelayan dan masyarakat adat juga akan terancam keberlangsungan hidupnya, karena dalam Omnibus Law RUU Cipta Kerja, pembebasan lahan akan dimudahkan dengan embel-embel pembangunan strategis nasional.

Hal tersebut berpotensi menjadi celah yang dimanfaatkan oleh kapitalisme untuk melakukan perampasan tanah. Reforma Agraria akan semakin jauh utnuk kita wujudkan karena dalam Omnibuslaw RUU Cipta Kerja HGU untuk kepentingan akumulasi kapital para pemilik modal akan diperpanjang, sehingga redistribusi tanah untuk petani akan semakin sulit untuk dilakukan dan berujung pada ketidakaldilan agraria.

Narasi yang mengatakan bahwa Omnibuslaw Cipta Kerja dirancang untuk membuka lapangan kerja dan memicu pertumbuhan ekonomi adalah omong kosong belaka! Jikapun benar, maka lapangan kerja yang terbuka adalah lapangan kerja yang bersifat eksploitatif dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat adalah hasil dari perampasan lahan dan perusakan lingkungan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kami, Front Oposisi Rakyat dan Mahasisw (FORMASI) Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut:

"Omnibuslaw RUU Cipta Kerja Penjajagan Gaya Baru dan Malapetaka Bagi Rakyat Indonesia. Bangun Persatuan Mari Bersama Kita Gagalkan!"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved