Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kolom Teropong

Kolom Teropong Abdul Gafar: Kisruh

Kolom Teropong: Kisruh oleh Abdul Gafar, Dosen Ilmu Komunikasi Unhas Makassar. Kisruh dapat terjadi dalam banyak persoalan kehidupan.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi
Abdul Gafar, Dosen Ilmu Komunikasi Unhas Makassar 

Kolom Teropong: Kisruh oleh Abdul Gafar, Dosen Ilmu Komunikasi Unhas Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam kehidupan keseharian kita sering dengar kata kisruh. Kondisi ini dapat menyebabkan keadaan tidak seperti biasanya.

Kisruh dapat terjadi dalam banyak persoalan kehidupan.

Begitu pula dalam tingkatan masyarakat yang ada. Ia dapat muncul dengan tiba-tiba, dapat pula sudah dapat diantisipasi sebelumnya.

Jika kondisi ini terjadi, maka banyak pihak yang dilibatkan dalam mengatasinya. Tergantung skala dampak yang ditimbulkannya.

Kisruh biasanya disebabkan adanya sikap yang bertentangan antara harapan dan kenyataan.

Kejadian  semacam ini biasa terjadi di banyak negara.

Unsur penolakan dari masyarakat atau rakyat karena dampaknya bagi masyarakat itu sendiri. Hal ini muncul disebabkan adanya kebijakan pemeritah atau penguasa atas sebuah ide atau gagasan.

Di negara demokrasi, pengambilan keputusan biasanya melalui perdebatan panjang dan seru antara wakil rakyat dengan pemerintah.

Kalau wakil rakyatnya memang berpihak kepada kepentingan rakyat, maka ngotot-ngototanlah perdebatan dengan pemerintah.

Tetapi kalau wakil rakyat hanya mementingkan kepentingan dirinya, maka rakyat yang dahulu memilihnya diabaikan.

Boleh jadi, wakil rakyat justeru mendukung segala keinginan pemerintah demi kelanjutan jabatan yang disandangnya. Cari aman !

Suatu negara yang pejabatnya tidak memiliki komitmen yang kuat untuk negaranya, biasanya mudah digoyahkan oleh kepentingan unsur lain.

Terkadang rakyat harus menerima kenyataan pahit akan keputusan yang dikeluarkan penguasa atau pemerintahnya.

Keputusan yang tidak berpihak kepada rakyat banyak akan menimbulkan gesekan dan perlawanan. Seharusnya kita belajar banyak dari masa lalu, mengapa pemerintah dilawan oleh rakyatnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved