Wawancara Eksklusif
Kereta Api Sulsel Khas dari Segi Teknologi, Aman Bagi Pengendara
Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menggenjot pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menggenjot pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi.
Sulawesi Selatan rupanya sudah punya master plan rel kereta api sejak zaman penjajahan Belanda. Namun batal terwujud seiring kedatangan pendudukan Jepang.
Kini Kementerian Perhubungan sedang membangun rel kereta api untuk tanah Sulawesi Selatan.
Rel kereta api itu dibangun dengan ciri khas teknologi, yang digagas bisa menjamin keselamatan penduduk maupun pengendara motor.
Berikut petikan wawancara eksklusif Manajer produksi Tribun Timur AS Kambie dengan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Timur Indonesia, Jumardi dalam ngobrol spesial Hari Perhubungan Nasional, 17 September 2020:
Apa keistimewaan kereta api kita ini?
Bukan aspek itu, logistik juga di Jawa mengangkut juga semen, penumpang dan yang lain-lain. Tapi yang khas di sini dari teknologinya.
Kalau di Jawa jarak antar rek tidak cukup 1 meter, kalau di sini 1435 m. Kalau jarak antar rel itu 1435 mm.
Artinya kereta api kita lebih lebar sehingga itu lebih stabil. Kemudian lengkung-lengkung kereta api itu besar
Karena itu tadi. Kalau mau cepat harus tidak boleh belokannya tajam.
Ketiga semua persilangan jalur kereta api dengan jalan atau di infrastuktur lainnya itu dia tidak sebidang.
Jadi kalau jalan raya ketemu kereta api, kalau tupografi jalan agak rendah maka kereta api di atas.
Sehingga nanti kalau jalannya agak tidak, jalannya dibuat fly over.
Artinya jalur kereta api yang kita bangun ini transportasi yang berkeselamatan.
Karena yang jadi permasalahan di Jawa dan Sumatera itu banyak orang terbunuh karena ditabrak oleh kereta api di perlintasan sebidang walaupun itu kesalahan dari manusianya sendiri.