Pasien Covid-19 Meninggal Bertambah, 3 Kelurahan Parepare Diusul Jadi Klaster Khusus
Pasien positif Covid-19 meninggal dunia di Kota Parepare bertambah satu orang.
Penulis: Darullah | Editor: Mahyuddin
“Tiga kelurahan ini akan kita kaji dengan meminta pertimbangan dari pihak Unhas untuk menjadi klaster khusus,” ucap Halwatia.
• Beredar di Whatsapp Tak Perlu Rapid Test untuk Perjalanan Penerbangan, Benarkah? Ini Kata Kemenkes
• Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini Rabu 9 September 2020
• Ada Tes Kesehatan Pilkada, Poliklinik PCC Pasien Umum RS Wahidin Sudirohusodo Ditutup Sementara
Kelurahan Sumpang Minangae menyumbang 2 pasien positif meninggal.
“Hitungan rumusan perkiraannya, jika ada 1 kasus meninggal, maka 1 berbanding 10 atau ada 10 orang yang berpotensi terinfeksi positif Covid-19,” terang Halwatia.
Dia memaparkan, Hitung-hitungan perkiraan itu cukup rasional dan logis, karena seluruh keluraga pasien JH yang pertama meninggal sudah dinyatakan positif.
Begitu pula pasien HT yang meninggal kedua, juga warga Sumpang, suaminya dinyatakan positif.(tribunparepare.com)
Sekolah Tatap Muka Akhir Desember
Pemerintah Kota Parepare, melarang belajar tatap muka di sekolah hingga akhir Desember 2020.
Kebijakan itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih terbilang tinggi di Kota Parepare.
"Belajar tatap muka di sekolah belum mendesak di Parepare," kata Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Selasa (8/9).
Keputusan tersebut, kata Taufan, diambil berdasarkan pendekatan akademik berdasarkan kajian Ikatan Dokter Ahli Anak Indonesia.
"Paling cepat akhir Desember 2020 (belajar tatap muka) memungkinkan untuk dimulai itu pun baru asumsi," ujar Taufan.
Dia berjanji akan membuka kembali proses belajar mengajar apabila ada kajian yang jelas.(*)