Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengenang Abdul Gafur, Mantan Menpora Era Presiden Soeharto yang Tutup Usia Hari ini

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) di era Presiden Soeharto Abdul Gafur meninggal dunia pada Jumat (4/9/2020).

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) Abdul Gafur meninggal dunia pada Jumat (4/9/2020). 

Di masa Orde Baru, di usia 38 tahun dia dilantik Presiden Soeharto menjadi Menteri Muda urusan Pemuda, 1978-1983.

Lima tahun berselang di tetap di kabinet dengan jabatan Menteri Pemuda dan Olah Raga atau disingkat Menpora.

"Itu sebutan Menpora saya yang ciptakan dan terpakai sampai sekarang," ujarnya.

Ada satu hal menarik di balik penunjukan sebagai menteri di periode pertama.

Karena pangkatnya kala itu masih Mayor (dokter Gafur menjadi Perwira Kesehatan di Angkatan Udara), Menhankam/Pangab Jenderal M. Panggabean rupanya keberatan Gafur ditunjuk menjadi menteri karena akan merepotkan para pejabat di daerah.

"Bila berkunjung ke daerah dan ada pimpinan militernya kan berpangkat Brigjen, masak harus memberi hormat kepada Mayor," begitu Gafur mengutip keberatan Panggabean.

Presiden Soeharto memahami keberatan tersebut.

Tapi kemudian dijelaskan bahwa yang diberi hormat seharusnya bukan Gafur sebagai Mayor tapi sebagai menteri yang merupakan pembantu langsung Presdien.

"Setelah dijelaskan demikian, akhirnya Pak Panggabean memahami. Saya dan empat menteri muda lainnya pun akhirnya dilantik selang sepekan setelah para menteri utama," papar Gafur.

Dikarunia usia hampir 80 tahun, dokter Gafur melintasi enam zaman dengan tujuh presiden. Dengan masing-masing presiden dia mengaku mengenal dan punya pengalaman sendiri, kecuali dengan Jokowi. Dengan Bung Karno dia pernah tiga kali bertemu langsung dan berjabat tangan. Habibie adalah koleganya yang sama-sama mulai masuk kabinet pada 1978.

"Dengan Mega dan SBY saya tidak punya komunikasi langsung, dengan Gus Dur mengenal dekat karena pernah beberapa kali mengundangnya untuk ceramah keagamaan. Pak Jokowi pun saya sama sekali tak kenal," ungkapnya.

Meksi demikian, dia mengaku amat terkesan dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat dan sederhana. Hal lain yang lebih membedakannya dengan para presiden sebelumnya adalah kunjungan kerja ke daerah-daerah.

"Bayangkan, saat baru dua tahun beliau sudah lima kali ke Papua. Pak Harto menjadi Presiden selama 32 tahun hanya dua kali ke Papua," ujarnya.

Penulis Ayu Arman ditunjuk sebagai editor dalam proses pembuatan buku tersebut.

Ayu bercerita, buku ini bukan sekadar tentang perjuangan Abdul Gafur, tapi justru membaca perjalanan bangsa Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved