1,6 Juta Orang Terancam Tak Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan, Login di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id
Kabar buruk! 1,6 juta orang terancam tak terima BLT BPJS Ketenagakerjaan / BP Jamsostek hingga login di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar buruk! 1,6 juta orang terancam tak terima BLT BPJS Ketenagakerjaan / BP Jamsostek hingga login di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id
Apa penyebabnya?
Berikut ini update info dari BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek telah menyerahkan 2,5 juta data pekerja penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker pada 24 Agustus 2020 lalu.
Selanjutnya pada Selasa (1/9/2020) kemarin, kembali diserahkan sebanyak 3 juta data pekerja calon penerima BSU.
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto menerangkan bahwa penyerahan data pekerja calon penerima BSU ini merupakan kali kedua yang dilakukan secara bertahap setiap minggunya.
Penyerahan ini akan terus dilakukan hingga tercapai target keseluruhan penerima BSU sebanyak 15,7 juta.
"Dari target calon penerima BSU 15,7 juta, saat ini telah terkumpul sebanyak 14,2 juta nomor rekening, dan sudah kami validasi berlapis sampai dengan tiga tahap, hingga jumlah data yang tervalidasi mencapai 11,3 juta. Dari jumlah tersebut telah kami serahkan sebanyak total 5,5 juta data peserta dalam dua tahap," kata Agus Susanto dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
Tidak lolos validasi
Agus Susanto menjelaskan, tidak semua nomor rekening yang masuk lolos tahapan validasi.
Selanjutnya ada dua alternatif tindakan atas nomor rekening pekerja yang tidak lolos validasi berlapis tersebut.
Alternatif pertama pihaknya akan mengembalikan data nomor rekening kepada perusahaan peserta untuk melakukan konfirmasi ulang, jika penyebabnya bukan karena ketidaksesuaian dengan Permenaker 14/2020.
Alternatif ke dua adalah kondisi dimana data peserta tidak valid karena tidak sesuai kriteria yang disebutkan dalam Permenaker dimaksud, maka nomor rekening tersebut secara otomatis tidak masuk dalam daftar penerima BSU.
Jumlah data rekening peserta tidak valid ini mencapai 1,6 juta orang.
"Kami terus mendorong perusahaan atau pemberi kerja untuk segera menyampaikan data nomor rekening peserta yang memenuhi persyaratan, dengan batas waktu telah diperpanjang hingga tanggal 15 September 2020. Kami juga berharap perusahaan mempercepat proses penyampaian data yang dikonfirmasi ulang," kata Agus Susanto.