Umrah Vakum, Travel di Makassar Perkuat Silaturahmi dengan Calon Jamaah
Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari Pemerintah Arab Saudi sejak umrah dihentikan sementara sejak 27 Februari
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu dampak Pandemi Covid-19 bagi industri travel umrah dan haji ialah bisnis stagnan sejak akhir Februari sampai sekarang.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari Pemerintah Arab Saudi sejak umrah dihentikan sementara sejak 27 Februari 2020 lalu.
Berbagai hal dilakukan pemilik travel di Makassar di situasi seperti ini. Ada yang menutup kantornya sementara dan merumahkan karyawan.
Banyak travel yang mulai optimis kembali dan menawarkan layanan meski masih dalam skala kecil sembari menantikan kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi. Salah satunya, PT Al Bayan Permata Ujas.
Humas PT Al Bayan Permata Ujas, Dwieska Hidayat mengatakan, Ujas Travel benar-benar vakum saat pemerintah saudi menyetop pelaksanaan umrah akibat pandemi.
"Di tengah pemerintah gaungkan soal New Normal, kami mulai melakukan promo agar jemaah tetap tahu penawaran kami," katanya pada Tribun Timur, Selasa (1/9/2020).
"Karena dalam situasi ini, Ujas harus tetap bertahan yah," lanjutnya.
Menurut Yaya sapaan akrabnya, mengingat proses mendapatkan izin umrah dan haji rangkaiannya sangat panjang, sehingga pihaknya harus berusaha meningkatkan layanan.
"Kami empersiapkan diri di era musim umrah atau haji mendatang sambil menghubungi kembali jamaah kami untuk eratkan silaturahmi," ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Darmawan,
Drs H Murdaya.
"Dampak pandemi sangat luar biasa. Sudah tujuh bulan ditutup umrah dan termasuk haji khusus tidak diberangkatkan sehingga kami sangat merasakan dampaknya. Dimana karyawan-karyawan kami tidak ada di PHK," katanya.
"Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu sehingga kami dari manajemen Darmawan dapat beraktifitas seperti biasa. Agar kami kembali bisa memberi layanan terbaik bagi jamaah," tuturnya.
Sedangkan Dirut PT Wisata Ibadah Amha Tour, Dr H Amirullah Amri MA menambahkan, sejak pandemi pihaknya memang tidak melakukan promo apapun karena tidak adanya kejelasan dari pemerintah Arab Saudi kapan membuka akses untuk ibadah umrah lagi.
"Mengenai kerugian tentu saja ada dan saya rasa semua travel mengalami. Karena banyak jamaah yang keberangkatannya harus ditunda, akan tetapi saat umrah dibuka mereka akan diberangkatkan," tutupnya.