Tribun Sinjai
Cerita Guru di Sinjai SaatPandemi Covid-19, Mengajar Subuh Hari Hingga di Bawah Pohon Cengkeh
Di Kabupaten Sinjai terdapat dua model pembelajaran guru kepada siswa yakni, dalam jaringan (daring) online maupun model pembelajaran luar jaringan
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sudirman
TRIBUNSINJAI.COM, TELLULIMPOE- Para guru harus bekerja keras untuk tetap melaksanakan pembelajaran selama masa pandemi.
Di Kabupaten Sinjai terdapat dua model pembelajaran guru kepada siswa yakni, dalam jaringan (daring) online maupun model pembelajaran luar jaringan (luring).
Pembelajaran luring banyak berlaku di pelosok kecamatan di Sinjai. Seperti di Kecamatan Sinjai Selatan, Sinjai Borong, Sinjai Tengah, Sinjai Barat dan Tellulimpoe.
Salah satu guru SMPN 20 Sinjai, Supriadi mengungkapkan, sejumlah kendala yang sedang dihadapi saat ini.
Kendala yang dihadapinya yakni di kampung para siswa-siswanya tak memiliki jaringan internet telepon seluler.
Atas kondisi itu, para guru di SMPN 20 Sinjai harus menjangkau siswanya di rumah masing-masing.
" Karena terbatas jaringan internet seluler, maka kami harus datangi rumah-rumah siswa kami," katanya Supriadi guru SMPN 20 Sinjai, Jumat (28/8/2020).
Tak cukup mendatangi di rumah siswanya, tapi bagi siswa yang sudah tak di rumah, maka guru harus mendatangi di kebun orang tua siswa.
"Kadang kami guru-guru harus mengajar di kebun-kebun di bawah pohon cengkeh siswa kami," kata Supriadi.
Para siswa-siswa itu ikut bersama orang tuanya memetik buah cengkeh dengan sistem sewa.
Karena mereka sering ikut ke kebun bersama orang tuanya saat pagi dan tiba malam, sehingga guru harus mendatangi malam atau subuh hari di rumah siswanya memberi mata pelajaran. (*)