Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur Makassar

Nama-nama Pengurus Golkar Sulsel Usulan TP vs Farouk cs, Ada Adik NH dan Ipar Nurdin Abdullah?

Berikut nama-nama pengurus Golkar Sulsel yang diperoleh dari sumber internal.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Ist
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, HM Taufan Pawe pada saat memberikan sambutan selaku ketua terpilih 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berikut nama-nama pengurus Golkar Sulsel yang diperoleh dari sumber internal.

Susunan kepengurusan tersebut baik usulan formatur Ketua DPD I Golkar Sulsel terpilih Taufan Pawe selaku ketua formatur.

Menyusul susunan pengurus yang diajukan tiga formatur yakni Abdillah Natsir, Farouk M Betta, dan Imran Tenri Tata Amin Syam.

INNALILLAH Kader KAHMI Berduka, Gambar Anom Sekjen PB HMI era Akbar Tandjung Meninggal Dunia

Andi Ina Kartika Sari Wanita Perkasa Golkar Dipilih Taufan Pawe Sebagai Ketua Harian PG Sulsel

TERPOPULER: Ayah & Anak Kandung di Makassar Sudah Mau Duel Maut, Masing-masing Siap dengan Senjata

Dari informasi yang dihimpun tribun-timur.com, Rabu (26/08/2020), TP, akronim Taufan, mengajukan nama Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari sebagai Ketua Harian.

Sedangkan, tiga formatur lainnya mengajukan Andi Ina sebagai Bendahara Golkar Sulsel

Adapula nama adik mantan Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid (NH), Kadir Halid.

Beredar pula susunan pengurus inti dengan nama Taufik Fachruddin sebagai bendahara.

Taufik merupakan adik ipar Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA).

Baca: susunan pengurus inti selengkapnya di Tribun Timur edisi cetak, Kamis (27/08/2020).

Terkait nama-nama calon pengurus tersebut baik TP, Abdillah, Farouk, dikonfirmasi secara terpisah, Rabu (26/08/2020), enggan merincinya.

Ketua Golkar Sulsel terpilih M Taufan Pawe menyebut komposisi kepengurusan sudah berada di meja Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

“Draf komposisi kepengurusan sudah ada di meja ketua umum dan sampai sekarang belum keluar, tapi saya heran sudah ada draf di meja ketua umum dan tinggal minta persetujuan kok ada melaksanakan rapat formatur, kan aneh,” kata Wali Kota Parepare dua periode itu.

Terpisah, Farouk M Betta meminta kepada publik bersabar terkait komposisi kepengurusan yang disusun bersama dua anggota formatur lainnya yakni Abdillah Natsir dan Imran Tenri Tata.

“Sabar karena semua akan dikomunikasikan dengan formatur lainnya,” ujar Ketua DPD II Golkar Makassar tersebut kepada Tribun.

Senada Abdillah yang dikonfirmasi terpisah.

Bergejolak

Ketua Partai Golkar Sulsel terpilih, HM Taufan Pawe
Ketua Partai Golkar Sulsel terpilih, HM Taufan Pawe (Ist)

Golkar Sulsel justru bergolak usai Musyawarah Daerah (Musda) X yang nyaris tanpa riak memilih M Taufan Pawe sebagai ketua dewan pimpinan daerah (DPD) I.

Musda di Jakarta, 7 Agustus lalu, menentukan lima formatur yang dipimpin TP untuk menentukan kepengurusan periode 2020-2025.

Selasa (25/8), tiga dari lima formatur, Abdillah Natsir, Farouk M Betta, dan Imran Tenri Tetta Amin Syam, menggelar rapat formatur dan menentukan kepengurusan tanpa TP dan Muhiddin M Said yang menjadi perwakilan dewan pimpinan pusat (DPP).

“Kami telah menyempurnakan komposisi kepengurusan berdasarkan hasil rapat dan sudah menandatangani berita acara terkait hal-hal yang dibicarakan hari ini (kemarin),” kata Abdillah usai rapat sekitar pukul 14.30 wita di Kantor Golkar Sulsel, Jl Botolempangan, Makassar.

TP dikonfirmasi terpisah tak mengakui rapat formatur yang digelar Abdillah, Farouk, Imran.

“Mana bisa ada rapat formatur kalau tidak ada ketua formatur. Dan ini saya anggap sudah indispliner di organisasi kepartaian Golkar,” jelas Wali Kota Parepare dua periode tersebut.

Dia menyebut draft kepengurusannya sudah ada di meja Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

TP menyebut dirinya sudah pernah bertemu sekaligus pertemuan informal bersama seluruh formatur di Jakarta, 19 Agustus lalu.

Kala itu, seluruh formatur hadir. Hanya saja dia tak menampik berakhir buntu.

“Pada saat rapat formatur yang saya sendiri pimpin, saya menawarkan konsep atau model struktural pengurusan. Dalam model kepengurusan itu, saya berdayakan dan libatkan 19 anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar.

Tapi mereka menolak dengan alasan sudah saya terima karena itu alasan masa lalu. Sedangkan, saya tidak mau menoleh ke belakang dan menatap ke depan untuk membuat Golkar lebih besar,” jelasnya.

Pertemuan kala itu berakhir buntu. Selanjutnya, formatur pun menyepakati kembali akan menggelar pertemuan.

Hanya saja, dua dari tiga formatur susah dihubungi lagi.

Karena tenggat waktu kian mepet, TP bersepakat Muhiddin menyelesaikan draft kepengurusan kemudian diserahkan ke DPP.

“Menurut saya rapat formatur itu tidak mesti hadir semua. Yang membuat saya heran dan kecewa dua formatur itu sudah susah dihubungi dan ternyata sudah kembali ke Jakarta. WA (WhatApp) saya tidak dibalas dan nanti hari kedua baru dia balas tapi saya sudah di Makassar,” jelas TP. Di satu sisi, formatur dikejar waktu.

“Akhirnya saya bersepakat dengan formatur Pak Muhiddin yang merupakan keterwakilan DPP untuk menyelesaikan saja draft kepengurusan yang ada. Akhirnya singkat cerita, draf kepengurusan itu sudah di meja ketua umum dan sampai sekarang belum keluar,” jelasnya.

Dengan proses tersebut, TP heran rapat yang digelar tiga anggota formatur lainnya untuk menyusun dan merampungkan kepengurusan.

Versi Anggota Formatur

Tiga dari lima formatur kepengurusan Partai Golkar Sulsel periode 2020-2025 rapat formatur di Kantor DPD I Partai Golkar Sulsel, Jl Bontolempangan, Makassar, Selasa (25/8). Mereka, Abdillah Natsir, Farouk Mappaselling Betta, dan Imran Tanri Tatta
Tiga dari lima formatur kepengurusan Partai Golkar Sulsel periode 2020-2025 rapat formatur di Kantor DPD I Partai Golkar Sulsel, Jl Bontolempangan, Makassar, Selasa (25/8). Mereka, Abdillah Natsir, Farouk Mappaselling Betta, dan Imran Tanri Tatta (TRIBUN TIMUR/ABD AZIS)

Namun, hal itu ditepis Imran. “Belum dilakukan rapat formatur resmi. Saya mau ceritakan apa adanya, bahwa apa yang sudah kami lakukan kemarin itu cuma diskusi lepas," jelasnya.

"Rapat formatur itu resmi dan hari ini (kemarin) adalah rapat formatur secara resmi dengan penyampaian secara resmi juga dan sudah selesai kita laksanakan,” ujarnya menambahkan.

Ketua AMPG Sulsel tersebut menegaskan pihaknya belum mengetahui jika ada susunan pengurus yang sudah disampaikan ke DPP.

Menurutnya, musda telah menunjuk lima formatur. Bukan formatur tunggal.

Senada disampaikan Aru, sapaan Farouk.

“Saya mau tegaskan formatur tidak pecah kongsi. Pak Taufan Pawe bukan formatur tunggal sehingga mesti melibatkan seluruh formatur.

Ini hasil kami yang susun. Kenapa kami susun, karena kami tidak pernah dilibatkan rapat,” ujarnya.

Farouk menjelaskan pengurus yang mereka susun mengakomodasi seluruh pihak termasuk visi misi strategis, kouta 30 persen perempuan, serta aspirasi termasuk dari DPD II dan Hasta Karya.

Kepengurusan 147 orang.

Terdiri satu ketua harian, empat koordinator bidang, 25 wakil ketua, 12 wakil sekretaris, 12 wakil bendahara, dan lainnya.

Setelah diserahkan ke DPP, kata Aru, mereka akan menyampaikannya terbuka ke publik.

“Inilah pilihan kami karena lambatnya formatur berjalan. Ketua dan Pak Muhiddin sudah kami undang.

Kami legal. Momentum politik ini banyak dan itu harus ada ketua. Bagaimana kita menjawab pertanyaan kader, pengurus, kalau tidak ada kepengurusan,” jelasnya.(*)

Laporan Abdul Azis/Tribun Timur Makassar

INNALILLAH Kader KAHMI Berduka, Gambar Anom Sekjen PB HMI era Akbar Tandjung Meninggal Dunia

Andi Ina Kartika Sari Wanita Perkasa Golkar Dipilih Taufan Pawe Sebagai Ketua Harian PG Sulsel

TERPOPULER: Ayah & Anak Kandung di Makassar Sudah Mau Duel Maut, Masing-masing Siap dengan Senjata

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved