Kementan
Soal Pemakaian Kalung Eukaliptus, Humas Kementan: Tetap Wajib Perhatikan & Patuhi Protokol Kesehatan
“Kami harus meluruskan bahwa kalung eukaliptus bukan buat kita kebal. Kami ingatkan protokol covid-19 wajib dijalankan."
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Saat ada pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) terkena Covid-19, banyak pihak bertanya tentang efektivitas kalung eukaliptus.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menegaskan kalung eukaliptus bukan alat pelindung diri (APD) atau sejenis masker.
• Pegawai Terpapar Covid, Kementan Tetap Fokus Dukung Petani Tetap Berproduksi di Tengah Pandemi
• Film Barat, Film Indonesia, India, Thailand, Drama Korea, Gratis, Ini 29 Aplikasi-Link Nonton Online
“Kami harus meluruskan bahwa kalung eukaliptus bukan buat kita jadi kebal. Sejak awal mengenalkan kalung eukaliptus, kami ingatkan protokol covid-19 wajib dijalankan.
"Meski sudah menggunakan kalung eukaliptus, masyarakat tetap harus tertib dan disiplin, termasuk menggunakan masker untuk memastikan pencegahan penyebaran virus covid-19,” jelas Kuntoro.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Kementan, eukaliptus ditemukan memiliki potensi sebagai antivirus corona.

Kementan saat ini bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk melakukan pengembangan penelitian menuju tahapan uji klinis kepada pasien yang terpapar virus covid-19.
“Penemuan potensi eukaliptus oleh Balitvet ini tentunya perlu terus kita uji klinis lebih lanjut,” tuturnya.
Kuntoro juga menambahkan kalung eukaliptus ini sedang dalam tahap produksi oleh swasta nasional.
• Unimerz Makassar Wisuda 478 Lulusan Periode III 2020, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Terbanyak
• 1410 Guru dan Penjaga Sekolah Jalani Rapid Test di Toraja, Enam Orang Diantaranya Reaktif
Kuntoro berharap penemuan eukaliptus ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Ini merupakan bentuk ikhtiar kami untuk membantu pencegahan penyebaran virus Covid-19,” sebut Kuntoro.
Sementara itu, Kementan terus melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di lingkungan Kementan.
Kuntoro menyebutkan Kementan menerapkan prosedur rutin melakukan rapid test maupun uji PCR.
“Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, resiko terpapar akan selalu ada. Apalagi teman-teman masih beraktivitas dan turun ke lapangan.
"Untuk itu, kami memiliki tim satgas yang secara khusus mendeteksi dan men-tracking untuk mencegah penyebaran virus covid-19.
"Kami juga terus mengampanyekan kepada pegawai di lingkungan kami untuk disiplin dan tertib dalam menjalankan protokol kesehatan covid-19,” terang Kuntoro.
GP Ansor Apresiasi Kementan
Sekjen Gerakan Pemuda (GP) Ansor Adung Abdul Rochman mengapresiasi capaian kinerja dan nilai ekspor Kementerian Pertanian (Kementan) ditengah ancaman resesi.
Saat ini, sektor pertanian mampu menunjukkan prestasi dikala sektor lainnya terpuruk, justru pertanian yang meningkat tajam dan menjadi satu-satunya sektor yang menyelamatkan perekonomian nasional.
Diketahui BPS mencatat ada 2 sektor yang pertumbuhan PDB nya positif atau berkontribusi terhadap PDB nasional, yaitu pertanian dan telekomunikasi.
Sektor pertanian paling tinggi kontribusinya yakni 16,24 persen, sementara telekomunikasi hanya 1,29 persen.
"Kita mengapresiasi Kementerian Pertanian yang bisa menjaga sektor pertanian tidak minus dan saat ini malah meningkat tajam," ujar Adung.
Hal itu diungkapkannya usai pertemuan dengan Menteri Pertanian,Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (24/08/20).
Di sisi lain, Adung menuturkan GP Ansor yang menyambut baik program Kementan saat ini yang menggerakkan para anak muda untuk terjun langsung bertani dan berproduksi.
Menurutnya hal ini sesuai dengan keinginan para anak muda yang ada di pedesaan maupun diperkotaan yang bertani dengan metode urban farming.
"Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat merespon ikhtiar anak anak muda seperti GP Ansor baik itu yang ada dipedesaan dan diperkotaan.
"Pak Menteri Pertanian juga sangat mendukung dan mensupportnya," ucapnya.
Adung mengungkapkan dalam pertemuannya, Mentan SYL meminta GP Ansor bertani dalam skala besar dan berorientasi ekspor.
Sehingga bisa turut mendukung program Kementan yakni gerakan ekspor tiga kali lipat (Gratieks).
"Nanti skalanya dibuat lebih besar supaya bisa ekspor sehingga bisa mendukung salah satu program Kementan," tuturnya.
Sementara itu, Mentan SYL menegaskan pada masa pandemi Covid 19 ini, pertanian merupakan sektor yang tangguh.
Bahkan menjadi satu-satunya sektor yang selamatkan perekonomian nasional.
Oleh karena itu, peran semua pihak sangat diperlukan untuk bersinergi membangun pertanian yang lebih kuat di tengah tantangan apapun.
"Saatnya Kementerian Pertanian bersama petani, generasi muda dan semua pihak membuktikan bahwa negara ini akan kuat kalau pertanian kuat,
"saatnya membuktikan bahwa kita mampu bekerja secara maksimal dengan mewujudkan pertanian Maju, Mandiri dan Modern meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini," tegas SYL.
Tidak hanya dari PDB, kinerja sektor pertanian berdasarkan BPS adalah Nilai Tukar Petani (NTP) tecatat naik bulan Juli 2020 100,09 atau naik 0,49% dibanding NTP Juni 99,6 dan Mei 2020 hanya 99,47.
Begitu pun dengan ekspor, sektor pertanian mampu menyumbang 2,54% secara nasional senilai 0,35 Milyar USD.
Pada tahun 2020, secara nasional Pemerintah menargetkan luas tanam padi 11,69 juta ha, berpotensi menghasilkan 31,65 juta ton beras.
Sasaran luas tanam padi pada musim kemarau hingga September 2020 ini sebesar 5,6 juta hektar.
Dengan dukungan SDM, alsintan, benih, infrastruktur, KUR , asuransi pertanian dan sistem logistik distribusi diperkirakan menghasilkan beras 12,5 hingga 15 juta ton beras. (*)