Apa Maksud Prof Salim Said Sebut Jokowi Punya Nasib Sama dengan Soeharto? Sama-sama Korban
Salim Said menilai, Jokowi menjadi presiden didorong oleh oligarki di sekitarnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Salim Said kembali menjadi perhatian publik atas pembelaannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.
Hal itu diungkapkannya ketika menjadi narasumber dalam program tv talkshow Indonesia lawyers Club (ILC) / ILC TVOne edisi Selasa (18/08/20).
Pada kesempatan itu, Professor Salim Said mulanya menyinggung Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta awalnya tak mau ditawari sebagai presiden.
• 1 Muharram Besok, 50 Contoh Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah, Cocok WhatsApp

"Inget enggak waktu jadi gubernur? Kalau ditanya wartawan oh tidak mau jadi gubernur saja."
"Tapi ada satu keadaan yang Anda-anda tidak bisa tolak kalau Anda didorong naik ke situ, siapa yang mendorong naik ke situ?" ujar Salim Said.
Salim Said menilai, Jokowi menjadi presiden didorong oleh oligarki di sekitarnya.
Jokowi dianggap sebagai korban dari sebuah sistem.
"Adalah macam-macam kekuatan yang saya sebut oligarki."
"Dalam sebuah buku saya, saya cerita mengenai debt collector jadi ini kalau bisnis, orang yang memperjuangkan Pak Jokowi jadi presiden itu orang yang satu kali menjadi debt collector."
"Gue angkat lu jadi presiden, gue dapat apa? Nah itu sebabnya saya tidak mengkritik Pak Jokowi sebagai pribadi.
Tadi siapa yang mengatakan? Sistem ini sebuah sistem," jelas Salim Said.
Lalu dia menyamakan dengan saat dimana pemerintahan Presiden Soeharto.
• Tadi Malam di ILC TVOne Fahri Hamzah Kritik Jokowi & SBY, Setelah Itu Pamer Honor, Nominalnya Segini

Menurutnya, Soeharto hanyalah korban dari sebuah sistem.
"Jadi dulu, Anda enggak ada yang ingat saya di antara temen-temen saya kasihan pada Pak Harto, Pak Harto itu tidak jahat kok, Pak Harto itu adalah korban dari sebuah sistem."
"Seorang teman saya penyair mengatakan itu sudah tahun 80 an, kalau orang-orang menodong Pak Harto mundur maka lebih banyak lagi tentara yang tidak resmi membela Pak Harto, siapa yang membela? Orang yang diuntungkan," kata dia.