Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Palopo

Pengerjaan Proyek Jembatan Gantung di Lokasi Longsor Poros Palopo-Toraja Belum Rampung

Pembangunan jembatan gantung di lokasi longsor Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan belum rampung.

Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/HAMDAN
Jl Poros Palopo-Toraja Km 24, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat Longsor, Jumat (26/6/2020) sore. 

TRIBUNPALOPO.COM, BATTANGBARAT - Pembangunan jembatan gantung di lokasi longsor Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan belum rampung.

Proyek yang dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) ini sudah berjalan satu bulan.

Pelaksanaan pembangunan jembatan sementara ini meleset dari target awal yang telah ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Saat meninjau longsor dilokasi ini, Basuki menargetkan pembangunan jembatan sementara akan rampung dalam waktu sebulan.

Pengawas Poreyek dari Balai Besar Jalan Nasional PUPR Provinsi Sulawesi Selatan, Ruben mengatakan, proses pembangunan jembatan gantung ini diperkirakan selesai dua bulan ke depan.

"Dua bulan lebih sudah selesai dibangun. Sementara pengerjaannya sudah dimulai hampir sebulan," kata Ruben, Selasa (4/8/2020).

Dijelaskan, proses pengerjaan ini terkendala dengan cuaca yang tidak menentu. Hujan dengan intensitas ringan dan sedang sering terjadi selama pekerjaan berlangsung.

"Kalau hujan turun kita istrahat lagi, ditakutkan ada longsor susulan. Karena kondisi tanah masih labil," jelasnya.

Selama pekerjaan ini berlangsung sudah dua kali terjadi longsor kecil.

Sebelumnya diberitakan, bencana longsor terjadi Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo beberapa waktu lalu mengakibatkan akses jalan nasional Palopo-Toraja Utara putus.

Pada peristiwa itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bahkan menyempatkan meninjau lokasi kejadian.

Sebanyak 9 KK dari 32 Jiwa yang kehilangan tempat tinggal. Sementara yang ikut terdampak yakni RW 2 sebanyak 92 KK dan RW 3 sebanyak 58 KK.

Sembilan KK yang terdampak langsung bencana telah mendapatkan rumah susun maupun rumah nelayan dari pemerintah Kota Palopo.(*)

Laporan Wartawan Tribunpalopo.com, @hamdansoeharto_

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved