Uang Kuliah Tunggal
Mahasiswa Unhas Kecewa, Tagar #UnhasGratiskanUKT Trending di Twitter
Namun, hasil verifikasi permohonan dengan berbagai syarat itu membuat berbagai mahasiswa kecewa.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
Ada juga yang mendapatkan penolakan hanya kerena sang orangtua meninggal sebelum dirinya menjadi mahasiswa.
"Ayahnya meninggal dunia pada tahun 2015 sebelum anak ini menjadi mahasiswa," tulis verifikator dalam hasil verifikasi salah seorang mahasiswa.
Kekecewaan juga dirasakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Haeril.
Dirinya mengatakan bahwa sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia Timur, Unhas perlu memperbaiki komunikasi yang diberikan kepada mahasiswanya.
"Sepertinya perlu diberikan SOP kepada tim verifikator bahasa komunikasi yang baik kepada publik, apa lagi kampus Unhas dikenal dengan predikat terbaik di bagian Indonesia Timur," katanya.
Dia juga menganggap pihak rektorat tidak peduli dengan kondisi keuangan keluarga mahasiswa.
"Sebenarnya lebih sekadar singgungan untuk tim verifikator yang menciutkan aksi di media sosial, singgungan itu juga diberikan kepada elit birokrat yang dianggap tidak peduli dengan kondisi keuangan keluarga mahasiswa," jelasnya.
Dirinya pun menyayangkan pihak kampus yang sedang membangun hotel di tengah permintaan mahasiswa untuk menggratiskan UKT.
"Terlebih Unhas sementara membangun hotel di tengah permintaan pengratisan UKT, dari sini dipandang UKT mahasiswa tidak dipotong untuk pembangunan hotel, ada juga yang mengatakan demi popularitas prestasi kampus mahasiswa yang ikut lomba tidak didanai malah memakai uang pribadi, dokumentasinya seperti medali dan sertifikat diminta untuk kepentingan akreditasi," jelasnya.