Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORT

Idul Adha di Tengah Pandemi Corona, Antara Rusia dan Indonesia

Penyebaran corona di Rusia telah melandai sejak awal Juli, namun di Negeri Beruang ini salat Idul Adha berjamaah di masjid dan lapangan dilarang.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Achmad Firdaus Hasrullah
Achmad Firdaus Hasrullah (dua dari kanan), mahasiswa S2 di Universitas Higher School Of Economy (HSE) Moskow asal Kota Makassar 

Padahal, seperti yang dinyatakan WHO, "pendeteksian yang lemah pada tahap awal wabah menghasilkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasus dan kematian yang akan terus berlanjut.”

Cenderung meremehkan, seakan-akan orang Indonesia kebal dari serangan virus ini.

Para pemangku kebijakan dan pejabat di awal pandemi ini menyerang di Indonesia lebih sibuk memberikan komentar yang kurang ilmiah.

Mulai dari komentar perihal promosi wisata negara sampai komentar seperti makan nasi kucing, jamu, makan tauge atau berdoa tanpa bisa menyertainya dengan penjelasan dan bukti ilmiah yang sangat jelas.

Hal ini bisa dilihat sekarang dari ketidak seriusan pemerintah Indoenesia menangani Pandemi Covid-19 ini, kasus demi kasus masih terus ada dan menempatkan Indonesia sebagai negara di Asia Tenggara menjadi nomor 1 dengan tingkat kasus yang masih tetap ada dan terus konsisten.

Butuh keterbukaan dan ketegasan pemerintah, masyarakat Indonesia menyesalkan pencegahan penularan Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) lewat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak diikuti dengan pelaksanaan rapid test maupun test swap dan PCR secara masal kepada semua warga di setiap daerah.

Digadang-gadang Jadi Penerus Neymar, Ousmane Dembele Malah Rentan Cedera

Padahal tes massal yang dilakukan di setiap daerah sangat penting untuk mengetahui seberapa besar jumlah warga yang terinfeksi dan dan tidak terinfeksi Covid-19.

Setelah itu diikuti dengan penelusuran kemana saja sebelum dan sesudah warga terinfeksi Covid-19. Serta dilakukan pengobatan maksimal hingga sembuh.

Ini peristiwa luar biasa. Maka penanganannya juga harus luar biasa.

Ketika negara-negara lain sudah bersusah payah menangani wabah Covid-19 ini, pemerintah kita sempat terlihat tidak serius.

Ketidakseriusan ini dalam seketika menjelma menjadi ketidaksiapan ketika situasinya pertambahan sedemikian cepatnya.

Walaupun pemerintah telah bekerja sebagaimana mestinya. Saya tidak melihat pemerintah tidur atau lalai dalam penanganan wabah corona.

Ingat, wabah Covid-19 adalah persoalan global. (*)

Makassar Sudah Bisa New Normal, Satpol PP Tetap Lakukan Pengawasan

FOTO: Indahnya Ayunan Hammock di Hutan Pinus Bulu Tanah Bone

FOTO: Ramainya Warga Berolahraga di Taman Pakui Sayang

Hari Ini, Pasien Sembuh dari Covid-19 di Luwu Timur Bertambah Lima Orang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved