Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok KH Abdul Wahid Hasyim, Ayah dari Para Gus Ternama dan Pahlawan Bangsa

Wahid Hasyim lahir di Jombang pada 1 Juni 1914. Pada usia ke 25, Wahid Hasyim menikah dengan Solichah, putri K.H. Bisri Syansuri

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Sosok KH Abdul Wahid Hasyim 

Sejak kecil Wahid Hasyim sudah sangat suka membaca, terutama buku kesusasteraan Arab.

Wahid Hasyim banyak menghimpun syair-syair Arab dalam sebuah buku tebal.

Lulus dari Madrasah, Wahid Hasyim kemudian pergi belajar ke Pondok Pesantren Siwalan, Panji, Sidoarjo milik mertua ayahnya.

Di sana, Wahid Hasyim mempelajari kitab-kitab Bidayah, Sullam al-Taufiq, Taqrib, dan Tafsir Jalalain pada Kiai Hasyim sendiri dan Kiai Chozin Panji.

Namun ia hanya bertahan selama 25 hari sebelum akhirnya pindah ke Pondok Pesntren Lirboyo di Kediri.

Di Lirboyo, Wahid Hasyim malah hanya bertahan beberapa hari saja.

Pulang dari Lirboyo, K.H. Wahid Abdul Hasyim tidak melanjutkan ke pesantren lain, melainkan memilih untuk tinggal di rumah.

Sang ayah membiarkan saja pilihan tersebut, K.H. M. Hasyim Asy’ari menilah K.H. Abdul Wahid Hasyim sudah bisa menentukan sendriri bagaimana harus belajar.

Meski sudah menguasai Bahasa Arab dan kitab-kitab berbahasa Arab, tapi K.H. Abdul Wahid Hasyim belum bisa membaca tulisan latin.

Wahid Hasyim baru belajar huruf latin ketika ia menginjak usia 15 tahun. Kendati demikian, ia tak butuh lama untuk bisa menguasai baca tulis menggunakan huruf latin.

Pada 1932, ketika usianya menginjak 18 tahun, Wahid Hasyim kemudian dikirim ke Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima serta mempredalam cabang ilmu agama.

Ditemani oleh Muhammad Ilyas, sepupunya, K.H. Abdul Wahid Hasyim menuntut ilmu selama dua tahu di tanah suci.

Wahid Hasyim menguasai 3 bahasa asing, yaitu Arab, Inggris, dan Belanda. Dengan demikian, ia semakin leluasa untuk membaca buku dari berbagai Bahasa.

Setelah kembali dari Mekkah, Wahid Hasyim merasa perlu mengamalkan ilmunya dengan melakukan memodernisasi, baik di bidang sosial, keagamaan, pendidikan dan politik.

Riwayat Karier

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved