Tribun Gowa
Libur Iduladha, Puncak Malino Gowa Ramai Dikunjungi Wisatawan
Camat Tinggimoncong, Andry Mauritz mengatakan, sejumlah wisatawan mulai berdatangan pada H+1 Iduladha 1441 Hijriah, Sabtu (1/8/2020).
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
Para pengunjung Malino tersebut dinilai bisa saja ada berstatus orang tanpa gejala Covid-19.
"Yang datang ke Malino, sebanyak 95 persen bukan orang Gowa. Tidak ada yang bisa jamin mereka yang datang tersebut bersih dari virus," kata Adnan belum lama ini.
"Makanya saya tegaskan agar para pelaku usaha utamanya pemilik rumah makan dan penginapan, warung-warung serta cafe agar menerapkan protokol kesehatan," tegas Adnan.
Adnan melanjutkan, bagi pelaku usaha yang tidak menerapkan protokol kesehatan akan peringatan pertama dengan penutup selama 1 bulan.
Kemudian peringatan kedua ditutup selama 3 bulan, dan jika masih tidak mengikuti protokol kesehatan maka peringatan ketiga yaitu pencabutan izin usaha.
Beberapa protokol kesehatan yang harus dipenuhi para pelaku usaha yaitu penggunaan masker, mengatur jarak dan menyiapkan tempat cuci tangan di pintu masuk masing-masing tempat usaha.
Khusus untuk penggunaan masker, Adnan menjelaskan bahwa inilah cara mendasar dan paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
Menurutnya orang nomor satu di Gowa ini penularan Covid-19 melalui droplet atau air liur pada saat berbicara, bersin ataupun batuk.
Lanjut Adnan pada saat berbicara, bersin maupun batuk droplet yang keluar dari mulut itu terbagi dua.
Ada yang langsung jatuh ke tanah dan ada partikel-partikel kecil yang akan mengambang di udara dan bisa bertahan hingga delapan jam.
Ia berharap pemerintah dan para pelaku usaha bisa ikut mensosialisasikan kepada dan setiap pengunjung untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker.
Selain untuk menjaga Malino agar tetap sebagai zona hijau, penerapan protokol kesehatan juga dapat menjaga perekonomian agar tetap jalan. (*)
Laporan Kontributor TribunGowa.com @bungari95