Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Gowa

Libur Iduladha, Puncak Malino Gowa Ramai Dikunjungi Wisatawan

Camat Tinggimoncong, Andry Mauritz mengatakan, sejumlah wisatawan mulai berdatangan pada H+1 Iduladha 1441 Hijriah, Sabtu (1/8/2020).

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI
Camat Tinggimoncong Andry Mauritz 

TRIBUN-GOWA.COM, MALINO -- Puncak Malino Kabupaten Gowa ramai dikunjungi wisatawan pada libur Iduladha 1441 Hijriah ini.

Camat Tinggimoncong, Andry Mauritz mengatakan, sejumlah wisatawan mulai berdatangan pada H+1 Iduladha 1441 Hijriah, Sabtu (1/8/2020).

"Pengunjung lumayan banyak, seperti kemarin-kemarin," kata Andry kepada Tribun Timur, Sabtu (1/8/2020).

Andry mengatakan, pengunjung Kota Bunga Malino mulai berdatangan sejak pagi hari tadi.

Ia membenarkan ada trend peningkatan pada libur lebaran ini dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Pengunjung sudah mulai beradatangan, ada trrend peningkatan pasca lebaran," tambahnya.

Andry melanjutkan, para pengunjung banyak bertebaran ke vila-vila penginapan bersama keluarga.

Kesejukan yang dimiliki puncak Malino memiliki daya tarik yang kuat bagi para wisatawan.

"Pengunjung tidak terfokus di Malino Kota, Pattapang serta lembanna. Pengunjung sudah menyebar ke beberapa wilayah, dan villa-villa juga makin banyak," tambahnya.

Andry Mauritz memprediksi, jumlah pengunjung Kota Bunga Malino akan mencapai puncak pada Sabtu sore ini hinggga malam hari yang bertepatan dengan malam Minggu.

"Sebentar kita lihat puncak kedatangan sampai sore hari," tambahnya.

Andry Mauritz juga memastikan penerapan protokol kesehatan terap diberlakukan di wilayah Kota Bunga Malino demi menghindari penyebaran Virus Corona.

Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan telah mengingatkan para pelaku usaha Malino agar menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Virus Corona.

Adnan meminta pemilik restoran, pengelola tempat wisata, penginapan, dan rumah makan terus patuh protokol kesehatan.

Ia mengingatkan, sebagian besar pengunjung puncak Malino didominasi wisatawan luar Kabupaten Gowa.

Para pengunjung Malino tersebut dinilai bisa saja ada berstatus orang tanpa gejala Covid-19.

"Yang datang ke Malino, sebanyak 95 persen bukan orang Gowa. Tidak ada yang bisa jamin mereka yang datang tersebut bersih dari virus," kata Adnan belum lama ini.

"Makanya saya tegaskan agar para pelaku usaha utamanya pemilik rumah makan dan penginapan, warung-warung serta cafe agar menerapkan protokol kesehatan," tegas Adnan.

Adnan melanjutkan, bagi pelaku usaha yang tidak menerapkan protokol kesehatan akan peringatan pertama dengan penutup selama 1 bulan.

Kemudian peringatan kedua ditutup selama 3 bulan, dan jika masih tidak mengikuti protokol kesehatan maka peringatan ketiga yaitu pencabutan izin usaha.

Beberapa protokol kesehatan yang harus dipenuhi para pelaku usaha yaitu penggunaan masker, mengatur jarak dan menyiapkan tempat cuci tangan di pintu masuk masing-masing tempat usaha.

Khusus untuk penggunaan masker, Adnan menjelaskan bahwa inilah cara mendasar dan paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Menurutnya orang nomor satu di Gowa ini penularan Covid-19 melalui droplet atau air liur pada saat berbicara, bersin ataupun batuk.

Lanjut Adnan pada saat berbicara, bersin maupun batuk droplet yang keluar dari mulut itu terbagi dua.

Ada yang langsung jatuh ke tanah dan ada partikel-partikel kecil yang akan mengambang di udara dan bisa bertahan hingga delapan jam.

Ia berharap pemerintah dan para pelaku usaha bisa ikut mensosialisasikan kepada dan setiap pengunjung untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker.

Selain untuk menjaga Malino agar tetap sebagai zona hijau, penerapan protokol kesehatan juga dapat menjaga perekonomian agar tetap jalan. (*)

Laporan Kontributor TribunGowa.com @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved