Berita Terpopuler
Video Jalan Tol Layang Makassar Sudah Tahap Akhir Pengaspalan, Selanjutnya: Jl Tol Pesisir Selatan
Video Jalan Tol Layang Pettarani Makassar Sudah Tahap Akhir Pengaspalan, Selanjutnya: Jalan Tol Pesisir Selatan apa itu?
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu berita terpopuler Tribun-timur.com dalam 24 jam terakhir adalah video pengaspalan Jalan Tol Layang Makassar.
Pengaspalan ini salah satu tahapan akhir sebelum tol layang ini difungsikan.
Tol layang ini akan menjadi salah satu ikon pembangunan baru di Kota Makassar.
Selanjutnya, setelah proyek ini kelar, Pemprov Sulsel di bawah kendali Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah merancang proyek baru yang tidak kalah prestisius, jalan tol pesisir Selatan.
Pengerjaan tol layang Kota Makassar, sudah sampai pada tahap pengaspalan.
Terlihat dalam rekaman gambar drone yang diabadikan Jurnalis Foto Tribun Timur, nampak para pekerja tengah mengaspal jalan tol tersebut.
Ditargetkan Tol Layang AP Pettarani Makassar akan selesai tepat waktu dan beroperasi pada September 2020.

Saat ini progres pembangunan tol layang pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, yang juga disebut Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 ini telah mencapai 85 persen.
Menurut Basuki, keberadaan jalan bebas hambatan ini akan menjadi jalur logistik.
Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-fakta tentang jalan tol layang Makassar yang segera rampung itu:
1. Video Drone Jalan Tol Layang Makassar
Jalan tol layang Makassar ini menghubungkan pusat kota Makassar dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, Bandara Sultan Hasanudin, dan pesisir selatan Sulawesi Selatan.
2. Gubernur: Tak Lama Lagi Difungsikan
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menghadiri seremonial penyelesaian span atau bentang terakhir pekerjaan erection box girder proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani, Makassar secara virtual, beberapa waktu lalu
Turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Rudy Djamaluddin, Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf, Wali Kota Makassar 2014-2019 Danny Pomanto juga turut menyaksikan.
"Alhamdulillah satu tahap pembangunan jalan Tol Layang AP Pettarani kita sudah lalui lagi, dan Insha Allah hari ini kita menyaksikan bersama pekerjaan Erection Box Girden yaitu tahap akhir pemasangan balok jembatan. Hal ini berarti tidak lama lagi Jalan Tol Layang ini kita akan nikmati bersama," kata NA dalam rilisnya, Minggu siang.
Tol layang pertama di Kota Makassar ini dibangun mulai dari akhir Jalan Tol Seksi, tepatnya di persimpangan Jl Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl Boulevard Panakkukang, Jl Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl Sultan Alauddin.
Nurdin Abdullah menjelaskan, pembangunan jalan tol layang sepanjang 4,3 kilometer ini menjadi jalan tol layang pertama di Sulsel dan akan menjadi ikon baru Kota Makassar.
Di samping akan mengurai kemacetan sekitar Jalan AP Pettarani, Jalan Tol Layang ini juga akan menghubungkan dengan Jalan Tol Ujungpandang seksi I dan Seksi II yang akan menjadikan akses ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Hasanuddin semakin lancar.
"Hal ini juga akan meningkatkan produktivitas rakyat. Connectivity antar Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa dan sekitarnya, akan menumbuhkan produktivitas rakyat, dan juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
3. Tahap Akhir Pemasangan Balok Jembatan
Pembangunan proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar yang merupakan investasi dari PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) bersama dengan PT Wijaya Karya Beton (WIKA) telah memasuki tahap akhir yakni pemasangan balok jembatan.
Hal tersebut terungkap saat digelar video conference mengenai progres Tol Layang AP Pettarani, yang disaksikan langsung Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah, Pj Wali Kota Makassar Prof Yusran Yusuf, Minggu (17/5/2020).

Direktur Utama BMN, Anwar Toha mengungkapkan, proyek jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun 2020.
"Kami optimis selesai di 2020. Apalagi metode pelaksanaan konstruksi yang diterapkan memakai skema span by span method yang menekan risiko gangguan lalu lintas yang muncul saat proses pengerjaan proyek berlangsung," tuturnya.
Menurut dia, pengaplikasian metode yang menggunakan teknologi konstruksi terbaru ini untuk melancarankan kontruksi proyek, meski terjadi kepadatan mobilitas kendaraan dikawasan proyek tersebut.
"Melalui tahapan ini, diharapkan pengerjaan proyek dapat segera selesai, sehingga masyarakat Makassar dapat merasakan manfaat dari jalan tol layang ini," katanya.
Ia mengungkapkan, meskipun di tengah pandemi Covid-19, pengerjaan Jalan Tol Layang Pettarani ini terus dilakukan dengan tetap mematuhi standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) serta protokol pencegahan Covid-19 yang diterapkan secara disiplin dan ketat.
"Sejumlah prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dibuat, diterapkan di seluruh unit kerja WIKA Beton sejak akhir Februari 2020 dan terus diperbarui seiring dengan perkembangan data kasus di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama WIKA Beton Hadian Pramudita menyebutkan pihaknya telah semaksimal mungkin melakukan pengerjaan proyek secara profesional.
“WIKA Beton bekerja secara maksimal menyelesaikan Proyek Jalan Tol Layang Pettarani ini dengan jaminan biaya, waktu dan mutu kualitas terbaik dengan tetap menjalankan sistem manajemen kesehatan da keselamatan kerja di lingkungan kerja kami," katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan konstruksi berjalan dengan lancar, hal itu juga tentu tak lepas adanya dukungan pemerintah setempat.
Dari data yang ada Tol Layang AP Pettarani memiliki panjang 4,3 km dibangun di atas jalan nasional yang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan Rappocini.
"Proyek ini juga diketahui tanpa adanya pembebasan lahan, sehingga proses konstruksi tak ada hambatan," katanya.
Pembangunan proyek ini terbagi atas 74 span pada Main Line, 9 span pada Ramp On dan 7 span pada Ramp Off dengan jumlah box girder sebanyak 3.044 dengan melibatkan 1.000 pekerja pada pekerjaan kontruksi di proyek.
Dan kurang lebih 300 orang pada produksi box girder di Pabrik Produk Beton milik WIKA Beton yang berlokasi di KIMA 20 Makassar.
“Kami harap proyek prestisius di wilayah timur Indonesia ini bisa selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan," katanya.
"Proyek ini merupakan salah satu bentuk kontribusi WIKA Beton dalam pemerataan pembangunan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, khususnya di wilayah Indonesia Timur,” lanjutnya.
Seperti yang diketahui, BMN dan pemerintah daerah menginisiasi pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani, Makassar sebagai solusi untuk mengurai kemacetan lalu lintas, sekaligus membangun konektivitas di Timur Indonesia.
Pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani telah dimulai sejak akhir April 2018 dengan menggandeng WIKA Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co, Ltd. dalam operasi bersama PT Indokoei International.
Kemudian PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen.
Tol Layang AP Pettarani dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi II, tepatnya di Persimpangan Jl Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl Boulevard Panakkukang, Jl Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl Sultan Alauddin.
Dengan tergabungnya Tol Pettarani dengan Tol existing ini, maka seluruh ruas tol Seksi I – III akan berubah menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10,4 km.
Jumlah lajur jalan adalah 2 x 2 dengan lebar 3,50 m dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Boulevard dan Alauddin.
4. Next Project: Jl Tol Pesisir Selatan
Pengoperasian Tol Layang Pettarani ditarget September 2020. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memikirkan, setelah itu apa?
"September 2020 kita sudah bisa nikmati Jalan Tol Layang Pettarani ini, mudah-mudahan seksi selanjutnya bisa kita lanjutkan," kata NA beberapa waktu lalu

Bupati Bantaeng dua periode itu menilai, perluasan pembangunan jaringan tol di Sulsel dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang sudah mendesak.
Termasuk usulan kelanjutan Tol Pettarani yaitu pembangunan jalan tol pesisir selatan untuk konektivitas pengembangan Kawasan Industri Makassar (Kima) dengan Kawasan Industri Takalar dan Kawasan Industri Bantaeng (Kiba), dengan Newport.
"Jalan tol ini merupakan kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat ditunda lagi. Jika kita ingin menang dalam kompetisi, menang dalam persaingan dengan kota-kota lain bahkan dengan negara lain," ujarnya.
NA menyampaikan hal tersebut kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam video conference, Minggu (17/5/2020).
Menteri Basuki merespon. Menurutnya, Tol Layang Pettarani ini akan menghubungkan Newport, Pelabuhan Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Hasanuddin.
Ia pun sudah membaca usulan pembangunan tol, dan lelanjutannya. Yakni hadirnya jalan tol pesisir selatan Sulsel.
"Seperti usulan (jalan tol) ke pesisir selatan Sulsel, saya sudah membaca usulan dari Gubernur dan saya diskusikan dengan beliau untuk didukung program Pak Gubernur ini. Jadi ini memang jalur logistik yang kita support penuh dalam pelaksanaan pembangunannya," katanya.
Basuki berharap dalam setiap pembangunan infrastruktur termasuk tol dan bendungan, terdapat inovasi di dalamnya.
Dan pembangunan Tol Pettarani hadir dengan inovasi melalui span (bentangan) by span dengan launching gentry sehingga mempercepat pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Wika Beton.(TRIBUN-TIMUR.COM)