BSMI Sulsel
Rutin Periksa Korban Banjir Luwu Utara hingga Daerah Terisolir, BSMI Sulsel Didukung Dinkes dan IDI
Periksa Kesehatan Korban Banjir Luwu Utara Sampai Daerah Terisolir, BSMI Sulsel didukung Dinas Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Arif Fuddin Usman
“Sebagian besar warga di dua dusun mengalami dermatitis yang mungkin muncul setelah mereka berupaya mereka menyelamatkan diri dari bencana banjir pada 13 juli malam,” jelasnya.
Selanjutnya, Rabu 22 Juli 2020, tim medis BSMI melanjutkan klinik keliling di Dusun Kadundung, Desa Pakendekan, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu utara.

Desa ini ditempuh sejauh 15 km dari jalan poros trans Sulawesi ke arah barat, pertigaan depan Pasar Sabbang ke arah Kecamatan Rongkong.
“Warga di sini ada 36 kepala keluarga. Kami masih membutuhkan bantuan logistik sembako dan perlengkapan bayi.
"Serta pelayanan kesehatan sebab banyak yang kelelahan,” ungkap Cenceng selaku Koordinator Posko pengungsi di Dusun Kadundung.
• Fakta Baru Pembunuhan Editor Metro TV, Pacar Yodi Prabowo Pulang Bareng Pria Berkacamata Misterius
• The Bugis Makassar Polobessi Club Ikut Salurkan Bantuan ke Masamba Luwu Utara
Dokter posko medis BSMI, dr. Nur Eda menyampaikan, sejak Selasa (21/7/2020), Klinik BSMI Sulsel telah memeriksa 75 pasien di tiga titik pengungsi.
“Kondisi akses jalan memang belum sepenuhnya pulih. Tapi ke depannya tim medis BSMI akan terus melakukan mobile klinik.
"Sekaligus menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah titik yang belum tersentuh pelayanan kesehatan," terang Nur Eda.

"Dalam kegiatan itu, BSMI Sulsel didukung dan dibantu oleh Dinas Kesehatan, baik propinsi maupun kabupaten.
"Juga dari rekan-rekan Ikatan Dokter Indonesia, terutama IDI Propinsi, IDI Kota Makassar dan IDI Kabupaten Luwu,” terangnya.
Pengungsi Capai 15 Ribu
Memasuki hari ke-11, pasca banjir, kondisi wilayah terdampak di Kabupaten Luwu Utara belum sepenuhnya pulih.
Meski tak terjadi lagi banjir susulan, masyarakat masih bertahan di tempat pengungsian karena rumah mereka mengalami kerusakan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, kurang lebih 15 ribu lebih orang yang mengungsi.
Mereka itu lebih dari separuhnya telah kehilangan tempat tinggal.