Opini Aswar Hasan
Gerakan 3M Wahdah Islamiyah, dari Keluarga untuk Negara
Dalam konteks itu, maka seharusnya para kepala rumah tangga sebaiknya berprinsip; “Rumah Tanggaku, Adalah Negaraku dan Negaraku adalah Rumah Tanggaku”
Oleh: Aswar Hasan
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin
Rumah tangga adalah pilar utama suatu negara. Kokoh tidaknya sebuah negara, tergantung seberapa kuat kehidupan keluarga setiap rumah tangga dalam negara tersebut.
Jika ingin menghancurkan masa depan suatu negara, maka abaikanlah pembinaan keluarga dalam rumah tangga negara tersebut.
Kehidupan keluarga yang morat marit dalam suatu negara, cepat atau lambat, pasti akan memengaruhi kondisi negara bersangkutan.
Korelasi pengaruh antara rumah tangga dan negara sudah menjadi kajian ilmu sosial maupun ilmu politik yang secara umum membuktikan adanya korelasi signifikan dalam hubungan yang saling pengaruh dalam pengambilan keputusan ataupun dalam bertingkah laku, yang berkarakter di masyarakat dalam bernegara.
Dalam konteks itu, maka seharusnya para kepala rumah tangga sebaiknya berprinsip; “Rumah Tanggaku, Adalah Negaraku dan Negaraku adalah Rumah Tanggaku”.
Prinsip ini akan menjadi dasar tumbuhnya nasionalisme sejati bagi setiap individu dalam bernegara.
• Muhammadiyah Mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud, Ada Apa? Ini Fakta-faktanya
Prinsip tersebut akan berimplikasi pada idealisme rumah tangga yang berpengaruh pada ideologi dalam bernegara.
Oleh karena itu, jika ingin memperkuat negara melalui civic education (pendidikan kewarganegaraan) maka perkuatlah lebih dahulu melalui keluarga.
Sayangnya, sinkronisasi antara tujuan rumah tangga dan tujuan dalam bernegara lebih sering belum atau tidak nyambung sama sekali.