BSMI Sulsel
Bencana Banjir Masamba & Luwu Utara Zona Merah Covid-19, BSMI Sulsel Tetap Bekerja Demi Kemanusiaan
Di tengah ancaman pandemi, relawan Bulan Sabit Merah Indonesia / BSMI Sulsel berkomitmen tetap bekerja membantu masyarakat di lokasi
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, LUTRA - Sebelum banjir bandang melanda 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, telah dinyatakan sebagai zona merah pandemi Covid 19 oleh pemerintah.
Data dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara, pada awal Juli 2020 ini, total kasus konfirmasi positif mencapai 54 kasus.
• UPDATE Corona Indonesia Hari Ini 17 Juli 2020: Tambah 1.462 Pasien, Total 83.130 Kasus Terkonfirmasi
• KKSS Bekasi Salurkan Bantuan Sebesar Rp 59,6 Juta ke Korban Banjir Bandang Masamba di Luwu Utara
Dari semua kasus covid-19 tersebut, sebagaian di antaranya telah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Dan kini, di tengah bencana banjir bandang di Masamba ini, belum ada data tambahan update status kasus positif Covid-19 dari pemerintah setempat.
Meski di tengah pandemi dan musibah bencana banjir, relawan yang bekerja dalam penanggulangan dampak bencana banjir saat ini rawan terserang pandemi.

Sementara pada hari keempat Jumat (17/7/2020), pasca peristiwa banjir, tugas mereka mengatasi dampak materil dan sosial di lapangan masih jauh dari kata tuntas.
Dikutip dari rilis BSMI Sulsel yang diterima Tribun-Timur.com, masyarakat terdampak masih sangat membutuhkan uluran tangan.
Di tengah ancaman pandemi, relawan Bulan Sabit Merah Indonesia / BSMI Sulsel berkomitmen tetap bekerja membantu masyarakat di lokasi bencana.
• FORKI Sinjai Ikut Galang Sembako Bantu Korban Banjir Bandang di Masamba Lutra
• Ada Apa di Bandara? Kapolres dan Dandim Maros Datang Memantau Setelah Temui Bos Angkasa Pura I
Sejak sehari setelah banjir, relawan BSMI Sulsel dan BSMI Luwu Utara di lokasi telah terlibat melakukan pencarian korban.
Lalu penyaluran bantuan berupa sembilan bahan pokok, pakaian dan kebutuhan lainnya bagi korban di beberapa lokasi pengungsian.
Pada bencana banjir Luwu Utara, BSMI Sulsel mendirikan dua posko, yaitu posko 1 sebagai penyokong dan posko 2 didirikan di Masamba, lokasi bencana.
Menurut koordinator satuan tugas penanggulangan bencana banjir Luwu Utara BSMI Sulsel, drg Irwan Setiawan, pihaknya akan mengirim utusan medis dari propinsi ke tiap posko.
Tujuannya tak lain untuk supervisi atau pengawasan protokoler Covid-19 bagi relawan BSMI Luwu Utara dan Luwu yang bekerja di lapangan.
“Panggilan kemanusiaan dalam bencana banjir di Luwu Utara ini sangat kuat bagi relawan," ujar Irwan Setiawan.
"Tapi kondisi pandemi membuat kami juga lebih berhati-hati. Di lapangan kami menempatkan relawan secara selektif dan efektif," lanjutnya.