Bank Indonesia
BI: Volume Transaksi Uang Elektronik Naik 30,33 Persen
Perkembangan positif ini menunjukkan akseptasi transaksi ekonomi dan keuangan masyarakat secara digital semakin meningkat di tengah pandemi Covid
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai tetap terjaga.
Pertumbuhan Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juni 2020 tercatat 2,34% (yoy) sehingga menjadi sebesar Rp744,9 triliun.
Perkembangan UYD yang masih terbatas ini dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas ekonomi pada triwulan II 2020.
Sejalan dengan kondisi itu, transaksi nontunai menggunakan ATM, Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik (UE) pada Mei 2020 mengalami penurunan 24,46% (yoy).
Namun bila dipilah lebih rinci, transaksi UE dan volume transaksi digital banking pada Mei 2020 tumbuh cukup tinggi masing-masing 17,31% (yoy) dan 30,33% (yoy).
Demikian pula, elektronifikasi penyaluran program bantuan sosial Pemerintah Pusat dan elektronifikasi transaksi keuangan Pemerintah Daerah berkembang pesat sejalan dengan program digitalisasi sistem pembayaran Bank Indonesia.
Perkembangan positif ini menunjukkan akseptasi transaksi ekonomi dan keuangan masyarakat secara digital semakin meningkat di tengah pandemi Covid-19.
"Ke depan, Bank Indonesia terus mempercepat implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 untuk mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan digital di era kenormalan baru, mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan," katanya.
Bank Indonesia juga akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait, untuk mendukung penyaluran bantuan sosial nontunai dalam rangka pemulihan ekonomi.