Kolom Ahmad M Sewang
Mulanya Dianggap Utopia, Berubah Jadi Kenyataan Dalam Kurun Waktu Lain
Terinspirasi saat penulis berkesempatan ke Pulau Texam, di Laut Utara, ujung timur laut negeri Belanda.
Menurut sejarawan, di antara perbedaan istilah perjuangan dan pergerakan. Perjuangan adalah perlawanan yang dilakukan secara sporadis dan berdiri-sendiri.
Sedang pergerakan adalah perlawanan yang dilakukan secara bersama-sama lewat organisasi.
Walau demikian sampai pada perlawanan mempertahankan kemerdekaan 1945 ketika tentara sekutu dan di belakangnya membonceng tentara NICA Belanda, setelah menyerah pada jepang 8 Maret 1942.
Pada masa pra kemerdekaan Belanda ingin kembali untuk menjajah Indonesia. Menurut hasil riset sejarah lokal, masih saja ada orang yang berpandangan bahwa Belanda akan kembali memenangkan pertarungan ini.
Alasannya, bagaimana mungkin merdeka, jarum sendiri tidak mampu dibikin. Bagaimana bisa melawan senjata canggih berhadapan dengan bambu runcing.
Karena itu, menurut yang pro kolonial, perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu adalah perbuatan mustahil, sia-sia, dan utopia.
Tetapi, menurut analisa sejarawan, Belanda lupa bahwa perang tidak cukup dengan kecanggihan senjata, tetapi juga semangat optimisme di belakang senjata atau bambu runcing yang diyakini para pejuang.
Semangat itu berbunyi, "Tidak akan kembali kalau tidak menang. Hidup berarti mulia dan mati berarti syahid".
Semangat itulah dan atas rahmat Allah swt. mengubah yang mustahil jadi kenyataan dan mengantar Indonesia merdeka.
Akhirnya, penulis salin sebagian susunan kalimat yang cukup bagus pada pembukaan UUD 1945, yaitu, "... maka sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdakaan negara Indonesia..."
Penulis mengajak pembaca untuk kembali ke Pulau (kecil) Texam, di Laut Utara negeri Belanda yang dikemukakan pada pembukaan tulisan di atas.
Peristiwa tempat start pertama kalinya Kolonial Belanda ke Nusantara beberapa abad silam yang menginspirasi penulis, sehingga yakin bahwa sesuatu yang mustahil pada suatu masa bisa berubah menjadi kenyataan riil pada masa yang lain.
Bukankah salah satu kegunaan sejarah adalah inspiratif?
Tulisan berikutnya akan menampilkan prasyarat yang harus dipenuhi menuju persatuan umat. (*)
Wassalam,
Makassar, 6 Juli 2020