Tribuners Memilih
Kader Pilih Mundur dan Dukung IBAS-ARP, Sekretaris Hanura Luwu Timur: Biasa-biasa Saja
Partai Hanura memutuskan mengusung petahana Thorig Husler-Budiman pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Luwu Timur 2020.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Partai Hanura memutuskan mengusung petahana Thorig Husler-Budiman pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Luwu Timur yang digelar 9 Desember 2020.
Ternyata, keputusan ini tidak didukung sepenuhnya oleh sejumlah kader DPC Hanura Luwu Timur. Karena tidak sejalan, kader memutuskan keluar dari Hanura.
Ex kader Hanura ini kemudian mendukung penantang Husler-Budiman yaitu Irwan Bachri Syam-Andi Muh Rio Patiwiri (IBAS-ARP).
Mantan Wakil Ketua DPC Hanura Luwu Timur, Wafik Siddiq mengatakan alasan meninggalkan Hanura karena tidak ada kejelasan memilih Husler-Budiman.
"Saya tinggalkan Hanura karena tidak jelas kepada pengurus partai, apa alasannya memilih Husler Budiman. Artinya partai tidak terbuka kepada kader," kata Wafik kepada wartawan.
Sementara Sekretaris DPC Hanura Luwu Timur, Rully Heriawan menganggap soal mundurnya Wafik Siddiq dan kader lainnya dari Hanura adalah hal biasa.
"Saya anggap itu hal yang biasa-biasa saja, tidak perlu dibesar-besarkan. Kejadian seperti itu lumrah terjadi di partai manapun," kata Rully kepada TribunLutim.com via WhatsApp, Jumat (3/7/2020).
Ia mengatakan ketika DPP Hanura sudah menetapkan usungan ke Husler-Budiman, hanya ada dua pilihan buat kader.
"Siap untuk mendukung atau tidak. Yang mendukung pastinya akan bertahan sedangkan yang tidak tentu akan keluar dari partai," kata anggota DPRD Luwu Timur ini.
Menurut Rully, justru kalau melihat dari postingan mereka (ex kader) di medsos dari tahun lalu, mereka memang sudah punya pilihan sebelum Hanura mengusung Husler.
"Jadi sekali lagi tidak ada yang perlu dibesar-besarkan. Ketika mereka sudah tidak sejalan dengan keputusan partai, tinggal mereka saja yang menentukan sikapnya," tuturnya.
Perlu diketahui kata Rully, Husler diusung Hanura itu sudah sesuai dengan mekanisme dan tahapan penjaringan.
Mulai dari pendaftaran, mengikuti konvesi dan melakukan fit and proper test di TPP Hanura dan hanya Husler yang mendaftar sebagai calon bupati.
"Sedangkan IBAS kan waktu itu tidak mendaftar di Hanura. Jadi Husler di Hanura mutlak diusung apalagi beliau mempunyai hasil survey yang tinggi jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak mengusung Husler," katanya.
Sebagai informasi, Hanura menguasai tiga kursi dari 30 kursi di DPRD Luwu Timur. Kursi disumbang Rully Heriawan, Alpian dan Munir Abdul Razak.
Syarat bakal calon ingin maju sebagai bupati pada Pilkada 2020 Luwu Timur, minimal mengantongi dukungan enam kursi dari total 30 kursi di DPRD Luwu Timur.
Pasangan Husler-Budiman diusung Golkar, Hanura, PKB dan PAN. Jumlah kursi empat parpol ini total 15 kursi.
Sementara pasangan IBAS-ARP diusung Nasdem dan Demokrat, total 6 kursi.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19