Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengenal Subak yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Sudah Diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia

Subak pada umumnya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf
ILUSTRASI-Tradisi Subak di Bali yang hari ini jadi backgroud di halaman pencarian Google 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Jika membuka tampilan Google hari ini, Anda akan melihat hal yang berbeda.

Sebelumnya akan ada tulisan khas Google pada mesin pencarian, namun saat ini sebuah ilustrasi petani di sawah hijau tampilan uniknya.

Ilustrasi tersebut ditampilkan dalam rangka memperingati hari Subak yang jatuh pada 29 Juni ini.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang Subak, berikut penjelasannya dilansir dari wikipedia:

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, Indonesia.

Subak pada umumnya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para pemilik lahan dan petani.

Hari ini Google Doodle memperingati sistem irigasi Indonesia yang signifikan secara budaya yang disebut subak
Hari ini Google Doodle memperingati sistem irigasi Indonesia yang signifikan secara budaya yang disebut subak (Istimewa)

Pura tersebut diperuntukkan bagi Dewi Sri, yaitu dewi kemakmuran dan kesuburan menurut kepercayaan masyarakat Bali.

Sistem irigasi ini diatur oleh seorang pemuka adat (Pekaseh) yang juga adalah seorang petani di Bali.

Bali adalah bagian dari kepulauan Indonesia, terletak di antara delapan dan sembilan derajat selatan khatulistiwa.

Mencakup area seluas 563.300 hektare termasuk tiga pulau lepas pantai, pulau tersebut telah lama dicirikan di dunia sebagai "surga" terakhir di Bumi, yang penduduknya meluangkan cukup banyak waktu dan materi untuk upacara-upacara adat demi dewa-dewi Hindu yang mereka puja.

Oleh karena itu, hubungan antara aspek berwujud dan tidak berwujud merupakan aspek utama dari budaya dan warisan nenek moyang masyarakat Bali.

Kombinasi antara iklim tropis, hujan dan tanah vulkanis yang subur menjadikan pulau Bali sebagai tempat yang ideal untuk budidaya tanaman; termasuk tumbuhan padi, kelapa,  cengkih dan kopi.

Kegiatan pertanian ini mempunyai pengaruh yang besar pada lanskap Bali, terutama dalam penciptaan sawah berundak-undak.

Selama seribu tahun terakhir, masyarakat Bali melakukan modifikasi demi menyesuaikan lahan pertanian dengan kondisi pulau mereka, dengan cara membuat terasering di lereng bukit dan menggali kanal untuk mengairi lahan, sehingga memungkinkan mereka untuk menanam padi.

Sistem irigasi yang rumit telah dibuat untuk memanfaatkan air semaksimal mungkin. Dalam wujud rasa syukur terhadap air—yang memungkinkan kegiatan pertanian—masyarakat Bali membuat ritual pada sistem irigasi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved